Jelang MotoGP Austria, Dovizioso Kirim Alarm Bahaya ke Marquez

Akhir pekan ini. Dovizioso dan Marquez akan bersaing di MotoGP Austria.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2018, 09:15 WIB
Pembalap asal Italia, Andrea Dovizioso. (MotoGP.com)

Liputan6.com, Brno - Ajang MotoGP musim ini telah memasuki fase menentukan. Lima pembalap teratas masih berpeluang untuk menjadi juara dunia, mengingat masih ada sembilan balapan tersisa.

Marc Marquez sejauh ini masih memimpin klasemen sementara MotoGP 2018 dengan raihan 181 poin. Di tempat kedua hingga kelima dihuni Valentino Rossi (132), Andrea Dovizioso (113), Maverick Vinales (109), dan Jorge Lorenzo (105).

Kelima pembalap ini akan memperebutkan 225 poin tersisa di ajang MotoGP musim ini. Jika melihat peta persaingan, Dovizioso dan Lorenzo merupakan ancaman nyata buat Marquez.

Tim Repsol Honda mungkin telah melakukan langkah teknis untuk meningkatkan kinerja motor RC213V. Namun Ducati tak mau kalah, mereka terus mencoba untuk melakukan perubahan pada motor Desmosedici GP dan hasilnya cukup mengesankan.

Pasalnya, Dovizioso dan Lorenzo masing-masing telah memberikan dua kemenangan di musim ini. Dengan kata lain, Marquez berada dalam posisi terjepit.

2 dari 3 halaman

Tingkat Kedewasaan

Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso siap bersaing dengan Marc Marquez di MotoGP Austria. (JAVIER SORIANO / AFP)

Tak hanya diganggu oleh duo Yamaha (Rossi dan Vinales) saja, tapi juga mendapat ancaman dari Dovi serta Lorenzo. Kendati demikian, Marquez sedang memasuki tingkat kedewasaan dalam menatap gelar juara dunia.

Satu hal yang terlihat ketika The Baby Alien berusaha untuk mengamankan poin saat tak mampu memberikan perlawanan kepada Dovizioso dan Lorenzo di Sirkuit Brno.

"Marquez mendapatkan pengalaman, selain memenangkan gelar. Dia tahu bahwa Anda tidak dapat selalu bertahan dan pada hari Minggu ia menyadari bahwa dia harus mengambil terlalu banyak risiko untuk melakukannya, tapi Marc pembalap pintar," terang Dovizioso, seperti dikutip dari Mundo Deportivo, Rabu (8/8/2018).

3 dari 3 halaman

Naluri

"Marc adalah Marc, terkadang dia mendapatkan nalurinya tetapi dia tahu bahwa ini adalah titik lemahnya. Dia terus berjuang melawan naluri ini," bebernya. (David Permana)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya