Pasokan Jagung Turun, Harga Pakan Ternak Bakal Naik

Sejak 2017 Indonesia sudah tidak lagi ketergantungan pada impor jagung sebagai bahan baku pakan.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Jul 2018, 11:17 WIB
Hamparan ladang jagung saat panen raya di Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3). Panen raya tersebut menghasilkan 33,7 ton jagung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga pakan ternak ayam diperkirakan akan naik pada semester II 2018. Hal ini dipacu oleh menurunnya pasokan jagung dari dalam negeri.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Desianto Budi Utomo mengatakan, jagung merupakan bahan baku yang dominan dalam pakan ternak. Menurunnya pasokan jagung akan membuat harga pakan melonjak.

"Pakan jagung sekitar 45 persen dari produksi pakan nasional. (Produksi pakan) kami estimasi sekitar 19,5 juta ton (per tahun)," ujar dia di Jakarta, Minggu (8/7/2018).

Saat ini harga bahan baku jagung berada di kisaran Rp 4.100-Rp 4.200 per kg. Namun dengan menurunnya pasokan akan berimbas pada kenaikan harga pakan.

"Semester II produksi jagung nasional hanya sekitar 35 persen-40 persen. Kemungkinan harga jagung naik. Ini akan menjadi faktor penambah kenaikan harga pakan karena sekitar 45 persen pakan ayam dari jagung, secara volume," jelas dia.

Namun demikian, hal yang menggembirakan, sejak 2017 Indonesia sudah tidak lagi ketergantungan pada impor jagung sebagai bahan baku pakan. Sebab produksi petani lokal telah memenuhi kebutuhan jagung di dalam negeri.

"Dalam negeri selama ini cukup. 2017 tidak impor. 2018 semester I tidak impor jagung. Mudah-mudahan kalau produksi bisa dipertahankan, kita tidak impor sampai semester 2 2018," tandas dia.

2 dari 2 halaman

RI Akan Ekspor 100 Ribu Ton Jagung ke Filipina

Seorang petani menunjukkan jagung hasil panen raya di Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3). Petani menerapkan pola panen kering hingga hasilnya lebih menguntungkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan akan kembali mengekspor salah satu komoditas strategisnya, yakni jagung. Dalam waktu dekat, akan ada 100 ribu ton jagung yang dikirim dari Indonesia menuju Filipina.

"Kita (Kementerian Pertanian) produksi. Kita orientasi ekspor. Besok ekspor jagung ke Filipina," ujar Amran Senin 19 Maret 2018.

Dia mengaku sesuai rencana sudah mengekspor 100 ribu ton jagung. Targetnya, jagung yang diekspor total mencapai 300 ribu ton.

Amran mengatakan, selain jagung, Indonesia juga akan mengekspor bawang merah ke enam negara, di antaranya Malaysia dan Filipina.

Meskipun demikian, Amran tidak membeberkan secara lebih rinci rencana ekspor bawang ke enam negara tersebut.

"Kita ekspor bawang merah ke 6 negara. Bawang merah itu (diekspor) ke Malaysia, Filipina dan beberapa Negara lainnya. Ekspor kita naik 24 persen. Naik luar biasa tingginya," dia menandaskan. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya