Top 3 Berita Hari Ini: Fantastisnya Gaji Pekerja Asing Ilegal di Papua

Top 3 berita hari ini, dengan gaji mencapai Rp 40 juta per bulan, mereka bekerja sebagai supir dump truck, operator ekscavator, dan lain-lain.

oleh Maria FloraLiputan6.comAmar Ola Keda diperbarui 26 Jun 2018, 23:00 WIB
Ilustrasi emas harta karun (iStock)

Liputan6.com, Papua - Top 3 berita hari ini, gaji fantastis sebesar Rp 40 juta per bulan diberikan bagi puluhan pekerja asing ilegal di Papua yang bekerja di tambang emas di Distrik Makime, Kabupaten Nabire.

Setelah diperiksa di Kantor Imigrasi Tembagapura, Timika, para pekerja menggunakan bebas visa kunjungan wisata, visa kunjungan, dan rata-rata mereka beralamat di Jakarta.

Adapun pekerjaan yang mereka geluti di lokasi tambang emas rakyat di Nabire bermacam-macam, mulai dari supir dump truck, operator ekscavator, operator peralatan pemurnian emas, dan juru masak.

Sementara itu, mesin cuci tanpa listrik berhasil diciptakan sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Mereka mengaku, hasil cucian tak kalah bersih dengan menggunakan mesin.

Uniknya lagi, mesin cuci buatan para mahasiswa UMM ini bisa menjadi sarana olahraga bagi ibu-ibu yang jarang berolah tubuh.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. Gaji Fantastis Pekerja Asing Ilegal di Tambang Emas Rakyat Papua

Ilustrasi tambang emas (iStock)

Jajaran Kantor Imigrasi Kelas II Tembagapura, Timika, Papua, menyebut puluhan pekerja asing ilegal yang bekerja di tambang emas rakyat di Kabupaten Nabire, menerima gaji fantastis hingga mencapai Rp 40 juta per bulan.

Empat lokasi tambang emas rakyat itu dieksploitasi oleh sebuah perusahaan PMJ yang berkedudukan di Nabire.

Kini, pemilik perusahaan berinisial BE menjadi target utama pihak Imigrasi Tembagapura, Timika, untuk diajukan ke kursi pesakitan lantaran mempekerjakan puluhan pekerja asing tanpa dokumen resmi alias menyalahi izin tinggal.

Selengkapnya...

2. Mesin Cuci Tanpa Listrik ala Mahasiswa UM Malang, Bagaimana Caranya?

Ilustrasi mesin cuci (iStockphoto)

Berawal dari tarif listrik yang makin mahal sebagai imbas penghapusan subsidi, sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan mesin cuci tanpa menggunakan listrik, tetapi disambungkan dengan sepeda angin (gowes).

Arfian Sinatra Darussalam mengaku mesin cuci gowes yang diciptakan bersama rekan-rekannya itu masih prototipe dan perlu dikembangkan lagi, termasuk penggerak pengeringnya.

Prototipe mesin cuci gowes itu menggunakan mesin cuci bekas seharga Rp 500 ribu dan sepeda angin bekas.

Dia juga menerangkan mesin cuci tersebut juga bisa menjadi sarana olahraga bagi ibu-ibu yang jarang berolah tubuh.

Selengkapnya... 

3. Pemerkosaan Turis di Labuan Bajo, Ini Imbauan Kepala Dinas Pariwisata

Asosiasi Biro Perjalanan / Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Provinsi NTT mengimbau wisatawan mewaspadai guide liar yang tersebar di setiap destinasi wisata NTT.

Kasus pemerkosaan terhadap turis asal Prancis di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat geram Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu.

Manurut Marius, kasus itu dapat mencoreng citra pariwisata NTT yang saat ini jadi tujuan destinasi dunia. 

Untuk mengantisipasi pelecehan terhadap wisatawan, Marius meminta seluruh organisasi wisata segera berkoordinasi dengan pemda setempat segera membentuk ojek kendaraan sepeda motor wisata di setiap destinasi wisata.

Selengkapnya...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya