Damkar Dikerahkan untuk Tangkap Monyet Liar di Bekasi

Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi, Jawa Barat, akan berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran untuk mengevakuasi kawanan monyet liar yang meresahkan warga perumahan setempat.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jun 2018, 02:07 WIB
Monyet ekor panjang berkeliaran di lingkungan Pastoran Johannes Maria, Semarang, Jawa Tengah. (Foto: Istimewa/pengurus Pastoran Johannes Maria/Semarangpos.com/Solopos.com)

Liputan6.com, Jakarta Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi, Jawa Barat, akan berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran untuk mengevakuasi kawanan monyet liar yang meresahkan warga perumahan setempat.

"Tugas penyelamatan, termasuk menangkap hewan seperti ular, monyet, dan sebagainya adalah ranah Dinas Pemadam Kebakaran agar ke depannya tidak menyerang warga kembali," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Perikanan, Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti, di Bekasi, Sabtu 23 Juni 2018.

Dilansir dari Antara, Satia Sriwijayanti mengatakan, pihaknya telah menjalin koordinasi dengan petugas Dinas Pemadam Kebakaran untuk segera dikerahkan ke lapangan.

Menurut dia, penangkapan hewan berada di bidang penyelamatan dinas tersebut untuk segera menanggulanginya.

Hal itu dikatakannya setelah mendapat informasi terkait keberadaan tiga monyet liar jenis beruk yang menyerang dan melukai dua anggota petugas keamanan di Perumahan Pondok Mitra Lestari dalam sepekan terakhir.

Korban masing-masing bernama Abdul Aziz (30) petugas satpam RT03 dan Daya Satpam RW13 PML, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih.

Kedua korban dilaporkan menderita luka gigitan dengan kedalaman dua centimeter dan empat jahitan medis di bagian lengannya.

Menurut Satia, perilaku hewan yang menyerang manusia biasanya dipicu oleh dua faktor, yakni terusik dan lapar.

"Hewan akan melakukan pertahanan dengan menyerang lawan jika terusik dengan makhluk lain. Begitu juga saat kondisi lapar, hewan akan menyerang makhluk lain demi mendapatkan makanan tersebut," katanya.

Terkait korban, ia menilai tindakan yang dilakukan klinik setempat dengan memberi korban antitetanus sudah tepat.

"Kepada korban, saya mengimbau agar ikuti saran dokter klinik, karena mereka yang paham kondisi pasien. Bila dirasa perlu, dirujuk ke RSUD Kota Bekasi, mereka tentu akan menyarankan ke sana," kata Satia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya