Israel Hentikan Impor Mobil ke Jalur Gaza, Warga Palestina Rugi

Israel telah menghentikan perizinan impor mobil masuk ke wilayah Gaza, laporan media Turki Anadolu Agency.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 05 Mei 2018, 14:00 WIB
Ilustrasi Jalur Gaza (AP Photo/Tsafrir Abayov)

Liputan6.com, Ramallah - Asosiasi Importir Mobil di Jalur Gaza mengatakan kemarin bahwa otoritas Israel telah menghentikan perizinan impor mobil ke wilayah Gaza, menurut laporan media Turki Anadolu Agency.

Dalam sebuah pernyataan, Asosiasi Importir Mobil mengatakan, "Kementerian Transportasi dan Komunikasi Palestina di Kota Ramallah menegaskan bahwa Israel telah menghentikan perizinan impor mobil masuk ke Gaza tanpa memberikan alasan apa pun," demikian seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (4/5/2018).

Asosiasi itu menjelaskan bahwa sekitar 88 kendaraan saat ini ditempatkan di persimpangan Erez yang dikendalikan Israel (Beit Hanoun), menunggu untuk memasuki Gaza menjelang liburan Yahudi.

"Kami awalnya berpikir bahwa mobil-mobil itu tidak siap untuk masuk karena pemeriksaan keamanan, tetapi setelah penyelidikan dari Kementerian Transportasi dan Komunikasi di Ramallah, mereka membenarkan bahwa alur masuk kendaraan itu dihentikan tanpa menyebutkan alasannya," kata pernyataan itu.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Menyebabkan Kerugian Besar bagi Pedagang

Warga Palestina di Jalur Gaza. (AFP/Mohammed Abed)

Menurut Asosiasi Importir Mobil di Jalur Gaza, kebijakan untuk tidak mengizinkan mobil masuk ke kawasan Gaza akan menyebabkan kerugian besar bagi para pedagang Palestina.

Asosiasi itu mencatat bahwa rezim pendudukan Israel memegang sekitar, "300 mobil tertahan di pelabuhan Israel sehingga memaksa pedagang Palestina untuk membayar biaya ekstra untuk menyimpannya di sana, yang mengarah ke beban keuangan tambahan".

Dalam pernyataan tertulis yang sama, asosiasi tersebut meminta otoritas yang bertanggung jawab untuk campur tangan dan menekan pihak Israel untuk kembali mengizinkan mobil masuk ke Gaza.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya