Duduk Bersebelahan dengan Bill Gates, Sri Mulyani Singgung Teknologi

Menkeu Sri Mulyani menjadi Co Chair Pathways for Prosperity, organisasi yang diprakarsai Bill & Melinda Gates Foundation dibantu Oxford University’s Blavatnik School of Government.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Apr 2018, 12:03 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Bill Gates. (Instagram)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani memimpin pertemuan organisasi Pathways for Prosperity, di sela kunjungannya ke Spring Meeting World Bank - IMF, di Washington DC, Amerika Serikat.

Organisasi Pathways for Prosperity diprakarsai pasangan miliarder Bill & Melinda Gates Foundation dibantu Oxford University’s Blavatnik School of Government.

Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani tampak duduk berdekatan dengan pendiri Microsoft, Bill Gates. Di organisasi tersebut, Menkeu memang diketahui menjadi sebagai Co Chair Pathways for Prosperity.

Mengutip laman Instagram, Selasa (24/4/2018), Sri Mulyani menjelaskan Pathways for Prosperity adalah sebuah gerakan sosial yang terdiri dari para pemimpin pemerintahan, pelaku bisnis, dan akademisi berbagai bidang yang secara aktif membahas dampak teknologi terhadap negara berkembang.

"Anggota komisioner yang hadir di Washington DC kali ini adalah Kamal Battacharya, Shanta Devarajan, Sigid Kraag, dan dua direktur akademis Stevan Dercon dan Benno Ndulu," ujarnya.

Dalam beberapa kali pertemuan, organisasi ini membahas dampak dari perkembangan teknologi yang dapat memengaruhi kebijakan publik.

Hal terpenting yang dihasilkan organisasi ini adalah memberikan saran dan pendapat kepada dunia untuk mengantisipasi perkembangan teknologi sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas produktivitas manusia tanpa harus mengorbankan tenaga kerja dan juga pekerjaan manusia itu sendiri.

Pertemuan antara Sri Mulyani dan Bill Gates terjadi pada sesi terakhir di Washington DC. Bill Gates, kata Sri Mulyani, banyak memberikan pandangan tentang pentingnya peranan kualitas modal manusia (human capital) bagi masyarakat di negara maju.

 

Reporter: Syahid Latif

Sumber: Dream.co.id

2 dari 2 halaman

Di Amerika, Sri Mulyani Pamer Cara RI Kelola Jaminan Kesehatan

Menteri Keuangan Sri Mulyani kunjungi Kawah Ijen (Foto: Facebook Sri Mulyani)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berbagi pengalaman soal mengelola jaminan kesehatan di Indonesia. Hal ini ia sampaikan saat menjadi pembicara pembuka dalam seminar Towards Universal Health Coverage: Tackling the Health Financing Crisis to End Poverty baru-baru ini di Washington DC, Amerika Serikat (AS). 

Dalam rangkaian acara pertemuan musim semi World Bank 2018, Sri Mulyani mengatakan bahwa jaminan kesehatan universal menjadi salah satu bagian dari agenda kunci pembangunan negara, tidak hanya mendukung cita-cita sustainable development goals PBB. Menurutnya, hal ini penting bagi negara emerging dan berkembang dengan gap atau kesenjangan produktivitas dan bonus demografi yang menguntungkan.

"Jaminan kesehatan universal diperlukan sebagai dasar dari pertumbuhan produktivitas kami dan keberlangsungan ekonomi," ujar Sri Mulyani seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (23/4/2018).

"Partisipasi usia belajar dan populasi usia bekerja dalam sistem jaminan kesehatan yang berkualitas adalah penting untuk memastikan produktivitas, proses belajar, dan bekerja mereka tidak terhambat oleh isu kesehatan," dia menambahkan.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani menguraikan pengalaman Indonesia dalam pengelolaan sistem jaminan kesehatan yang didesain dengan realistis.

Berdasarkan pengalaman Indonesia, kata dia, pertama dengan mempertimbangkan lingkungan yang terbatas dan gap dalam pembiayaan, pengadaan infrastruktur kesehatan dan tenaga kerja, desain, dan versi jaminan kesehatan harus realistis.

"Itu didesain utamanya untuk masyarakat produktif dan rentan dari golongan bawah hingga menengah," kata Sri Mulyani.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya