Tanggapan Pelaksana Proyek soal Robohnya Jembatan Penghubung Tol Manado-Bitung

Saat ini, tim penyelamat masih berjibaku mengevakuasi dua pekerja yang tertimbun materiel proyek.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 17 Apr 2018, 21:05 WIB
Proyek tol Manado-Bitung roboh. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Manado - Jembatan penghubung (overpass) Tumaluntung di ruas jalan tol Manado-Bitung roboh. Kejadian ini mengakibatkan sejumlah pekerja PT Wijaya Karya (Wika), pelaksana proyek jalan tol Manado-Bitung harus dilarikan ke rumah sakit. Bahkan, masih ada dua pekerja yang tertimbun dan belum dapat dievakuasi.

"Kedua pekerja ini masih terlihat, masih ada komunikasi dengan kami, dan kami sudah menyediakan serta menyuplai oksigen, juga air mineral untuk kedua korban," ungkap Manager Proyek Bayu Hermawan, saat memberikan keterangan pers, Selasa (17/04/2018).

Dia mengatakan, dalam pengerjaan proyek tol Manado-Bitung tersebut, ada 20 orang pekerja termasuk konsultan. Dari total itu, sembilan orang dilarikan ke rumah sakit, sembilan orang selamat, dan dua orang pekerja masih dalam timbunan material.

"Kami akan berusaha terus untuk mengeluarkan kedua korban tersebut. Dapat saya jelaskan bahwa awalnya untuk pekerjaan ini, sudah dilakukan inspeksi oleh Konsultan dan BPJN, dan melakukan pemantauan di setiap titiknya, dan sudah diizinkan untuk pelaksanaan pengerjaan, juga sebelum terjadi kecelakaan ini, tidak ada identifikasi terjadinya penurunan material, semuanya sesuai rencana," ujar Bayu.

Bayu juga mengaku kejadian ini belum dapat diidentifikasi penyebabnya, dan masih akan dilakukan pengecekan.

Simak video pilihan berikut ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya