Kementerian ESDM Wujudkan Energi Berkeadilan lewat Lampu Tenaga Surya

Kementerian ESDM akan memasang lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) untuk 175 ribu rumah pada 2018.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Apr 2018, 15:39 WIB
Kementerian ESDM berikan lampu penerangan dengan lampu tenaga surya hemat energi (Foto: Dokumen Kementerian ESDM)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mewujudkan energi berkeadilan untuk masyarakat, khususnya di wilayah terluar, terdepan dan terpencil (3T). Salah satunya memberikan penerangan dengan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).

Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengatakan,pihaknya terus menjalankan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), melalui Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2017 tentang Penyediaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) Bagi Masyarakat yang Belum Mendapatkan Akses Listrik.

"Sesuai perintah presiden tertuang dalam Peraturan Presiden di awal 2017 untuk memberikan penerangan kepada saudara-saudara kita yang belum terjangkau layanan kelistrikan PLN," kata Jonan, di Jakarta, Sabtu (14/4/2018).

Jonan melanjutkan, Kementerian ESDM memasang LTSHE untuk 85 ribu rumah pada 2017. Sedangkan pada 2018 pemasangan LTSHE meningkat untuk 175 ribu rumah. Sedangkan 2019 sekitar 125 ribu rumah. Jumlah pemasangan menurun pada 2019 karena jumlah rumah masyarakat yang belum menikmati listrik juga turun.

"Inilah wujud energi berkeadilan.‎ Maka ESDM memasang Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (Home Solar System)  di wilayah terisolir, terluar,terdalam di seluruh Indonesia," tutur Jonan.

 

2 dari 2 halaman

Perangkat Lampu Tenaga Surya Hemat Energi

Kementerian ESDM berikan penerangan dengan lampu tenaga surya hemat energi (Foto: Dokumen Kementerian ESDM)

Perangkat LTSHE merupakan rangkaian lampu terintegrasi dengan baterai yang energinya bersumber dari pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik.

Prinsip kerjanya menangkap energi matahari lewat panel surya yang nanti diubah menjadi energi listrik dan disimpan dalam baterai. Energi inilah yang kemudian dipakai untuk menyalakan lampu yang bisa beroperasi maksimum hingga 60 jam.

Program ini bisa dikatakan menjadi terobosan untuk menerangi desa terpencil yang masih belum mendapat pasokan listrik. Paket  LTSHE ini sendiri terdiri atas panel surya berkapasitas 25 watt peak, 4 lampu Light Emitting Diode (LED), baterai, biaya pemasangan, dan layanan purna jual selama tiga tahun‎.

"Setiap rumah akan mendapatkan penerangan  4 buah lampu @ 25 watt dan bisa untuk charger handphone," kata dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya