Saad al-Beshi, Sang Eksekutor Para Terpidana

Salah satu algojo atau eksekutor para terpidana di Arab Saudi adalah Muhammad Saad al-Beshi. Di luar tugasnya, Saad adalah sosok yang ramah dan dekat dengan anak-anaknya.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Jun 2011, 17:14 WIB
Liputan6.com, Arab Saudi: Ruyati binti Satubi adalah tenaga kerja Indonesia yang menjadi terpidana mati dan dieksekusi dengan cara dipancung di Arab Saudi. Salah satu algojo atau eksekutor para terpidana adalah Muhammad Saad al-Beshi. Saad adalah satu dari sekian algojo yang mau tampil di layar televisi.

Pekerjaan Saad memang membuat bulu roma merinding. Memotong tangan pelaku kriminal dan memancung kepala terpidana mati adalah hal yang biada dia lakukan. Bagi Saad, algojo adalah pekerjaan mulia sebagai pelaksana perintah Tuhan. "Saya terkejut ketika petugas dari Mahkamah Syari`ah mengundang dan menunjuk saya untuk tugas ini," katanya.

Saad melanjutkan tugas ayahnya yang wafat. Tugas pertamanya berlangsung pada tahun 1992. "Tentu saja saya tidak punya pedang atau peralatan yang dibutuhkan. Karena itu saya gunakan pedang peninggalan ayah saya dan melaksanakan tugas ini. Saat pertama kali, saya ditugasi memancung tiga orang," katanya.

Di luar tugasnya, Saad adalah sosok yang ramah dan dekat dengan anak-anaknya. Setiap akan melaksanakan tugas, dia biasa mendatangi keluarga terpidana yang akan dipancung atau dipotong tangan. Beberapa kali Saad malah pernah mengeksekusi orang yang dikenalnya. Sebuah tugas yang berat tapi ia tetap jalani.

Pemerintah Arab Saudi yang berdasarkan hukum Islam memberlakukan hukum pancung bagi terpidana mati yang melakukan kejahatan tertentu seperti pembunuhan. Sedangkan potong tangan diberlakukan bagi pencuri dengan minimal jumlah tertentu barang curian. Namun hukuman bisa dibatalkan jika ada pemberian maaf dari keluarga korban dengan sejumlah ganti rugi.(JUM)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya