BEI Buka Suspensi, Saham TAXI Melonjak 13,64 Persen

Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) buka penghentian sementara perdagangan saham (suspensi) PT Express Transindo Utama Tbk pada Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Mar 2018, 11:00 WIB
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut penghentian sementara perdagangan saham (suspensi) PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) pada perdagangan Selasa (22/3/2018).

Mengutip keterbukaan informasi BEI,  Kamis (22/3/2018), suspensi saham TAXI dibuka di pasar regular dan tunai mulai sesi pertama perdagangan saham Selasa pekan ini.

Suspensi dibuka, harga saham TAXI kembali lanjutkan penguatan. Berdasarkan data RTI, saham TAXI dibuka naik Rp 20 ke posisi Rp 240. Pada pukul 10.01 waktu JATS, saham TAXI naik 13,64 persen ke posisi Rp 250 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 8.434 kali dengan nilai transaksi Rp 82,1 miliar. Pada perdagangan Kamis pagi ini, saham TAXI berada di level tertinggi 264 dan terendah 198.

Sebelumnya BEI menghentikan sementara perdagangan saham TAXI lantaran harga naik signifikan. Suspensi dilakukan dalam rangka cooling down.

Selama dua hari perdagangan pada 19-20 Maret 2018, saham TAXI naik 81,82 persen ke posisi Rp 220 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 139,6 miliar dengan volume perdagangan 742,08 juta saham.

Manajemen BEI juga meminta penjelasan mengenai kabar rencana akuisisi oleh Go-Jek dan pihak lainnya. Menanggapi hal itu, Sekretaris Perusahaan PT Express Transindo Utama Tbk Megawati Affan menuturkan, pihaknya belum mengetahu ada rencana akuisisi yang hendak dilakukan Go-Jek dan pihak lainnya.

Perseroan juga telah menanyakan hal ini kepada pemegang saham pengendali Perseroan. Pemegang saham pengendali pun menyampaikan hal sama.

PT Express Transindo Utama Tbk memastikan kalau tidak ada informasi dan kejadian penting lainnyang material dan dapat pengaruhi harga efek perseroan yang belum diungkapkan kepada publik.

“Perseroan juga telah menanyakan hal ini kepada pemegang saham pengendali perseroan, dan pemegang saham pengendali perseroan menyatakan tidak ada informasi lainnya yang material dan dapat pengaruhi harga efek perseroan yang belum diungkapkan kepada public,” jelas dia.

 

2 dari 2 halaman

Perdagangan Kemarin, BEI Setop Saham TAXI

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham (suspensi) PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) pada Rabu 21 Maret 2018.

Suspensi ini dilakukan seiring terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham TAXI. Oleh karena itu dalam rangka cooling down, BEI perlu suspensi saham TAXI.

“Penghentian sementara perdagangan saham TAXI dilakukan di pasar regular dan tunai dengan tujuan memberikan waktu memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi di saham TAXI,” ujar Kadiv. Pengawasan Transaksi BEI Lidia M.Panjaitan dalam keterbukaan informasi BEI.

Ia mengatakan, para pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.

Selama dua hari perdagangan pada 19-20 Maret 2018, saham TAXI naik 81,82 persen ke posisi Rp 220 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 139,6 miliar dengan volume perdagangan 742,08 juta saham.

Berdasarkan data RTI, saham PT Express Transindo Tbk (TAXI) menguat 120 persen selama periode 12-16 Maret 2018. Saham TAXI naik 120 persen ke posisi Rp 121 per saham. Volume perdagangan saham 1,65 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 150,7 miliar.

 

 

 Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya