Saat Penerbangan, Ini Tempat Duduk yang Aman dari Penyakit

Agar tidak tertular penyakit selama penerbangan, kita perlu menyiasati beberapa hal. Salah satu yang penting adalah memilih posisi duduk di dekat jendela.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2018, 07:00 WIB
Banyak orang menyangka, kursi terbaik di pesawat terbang adalah di kelas bisnis. Namun penelitian ini berkata lain. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Memilih kursi yang tepat boleh jadi cara paling sederhana untuk tetap sehat selama penerbangan, menurut sebuah studi baru.

Sebuah studi dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa memilih kursi di dekat jendela dan tetap duduk selama penerbangan meminimalkan peluang Anda bersentuhan dengan penumpang yang sakit.

Orang-orang yang duduk di sepanjang lorong  kemungkinan besar menghadapi penumpang atau awak pesawat yang sakit di sekitarnya. Ini akan meningkatkan kemungkinan mereka terkena infeksi, seperti dikutip dari AntaraNews, Rabu (21/3/2018). 

Untuk sampai pada temuan ini, para peneliti meneliti 10 penerbangan domestik, melacak pergerakan penumpang dan anggota awak selama perjalanan. Selama 10 penerbangan yang berlangsung antara 3,5 dan lima jam itu, mereka mengamati satu orang yang batuk.

Melalui cara ini, para peneliti menciptakan model penularan penyakit dengan menggunakan pola pergerakan penumpang, serta cara penyakit pernapasan menyebar - yaitu oleh orang yang sakit batuk, bersin atau bernapas di sekitar orang lain.

 

Simak juga video menarik berikut:

 

2 dari 2 halaman

Tempat duduk saat penerbangan memengaruhi peluang infeksi

Ilustrasi pandangan ke luar jendela dari kabin pesawat terbang. (Sumber iStockphoto)

Mereka menemukan bahwa 11 orang yang duduk paling dekat dengan penumpang yang sakit - dua lainnya di baris mereka, tiga penumpang di barisan depan dan belakang, serta tiga penumpang yang duduk di baris ini di seberang lorong - adalah yang paling mungkin ikut menjadi sakit. 

Di luar radius ini, orang-orang di dekat jendela memiliki risiko sakit terendah. Penumpang yang sakit kemungkinan akan menginfeksi, paling banyak, dua penumpang lainnya,  sementara awak pesawat yang sakit - yang mungkin bergerak di sekitar kabin jauh lebih sering selama penerbangan,  bisa menginfeksi empat atau lima orang. 

Namun demikian, para peneliti mencatat bahwa kru tidak mungkin bekerja saat mereka sakit dan jika mereka tetap bekerja, mereka dapat minum obat, yang dapat mengurangi risiko menulari orang lain. Demikian seperti dilansir dari Time(Lia Wanadriani Santosa/AntaraNews)

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya