Badai Cedera Hantam Arema FC

Menjelang bergulirnya Liga 1 2018 yang akan dimulai tanggal 23 Maret mendatang Arema FC malah dilanda krisis pemain.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2018, 18:45 WIB
Arema FC dilanda badai cedera pemain (Rana Adwa/Liputan6.com)
Liputan6.com, Jakarta
Menjelang bergulirnya Liga 1 2018 yang akan dimulai tanggal 23 Maret mendatang, Arema FC malah dilanda krisis pemain. Pasalnya, beberapa pemainnya masih belum bisa bergabung dalam latihan karena izin dan juga faktor cedera yang menerpa.
 
Dalam latihan yag digelar di Lapangan Dirgantara Lanud Abd Saleh, Kabupaten Malang ini nampak Purwaka Yudi, Ricky Akbar dan Agil Munawar yang melakukan latihan terpisah dengan tim medis, hal ini dilakukan untuk pemulihan fisik dari cedera ringa yang dialami.
 
 
Tak sampai di situ, Pemain Asing Arema FC yang baru saja selesai menandatangani kontrak, Balsa Bozovic pun masih terlihat berlatih bersama pelatih fisik, Dusan Momcilovic. 
 
"Banyak pemain kita yang masih menjalani program pemulihan, hal ini mengakibatkan kita sedikit terkendala untuk melakukan latihan strategi. Belum lagi pemain yang masih izin seperti Bagas Adi dan Ridwan Tawainella," ujar pelatih Arema, Joko Susilo.
 
Faktor kelelahan setelah mengikuti ajang turnamen yang sangat padat jadwal menjadi salah satu alasan terkurasnya energi pemain. Terbukti juga di tengah latihan pun terlihat sang kapten tim, Dendi Santoso dan beberapa pemain lain seperti Arthur Cunha dan Kurniawan Kartika Ajie harus menepi terlebih dahulu karena kelelahan.
 
"Jika melihat agenda latihan pagi tadi kita tidak banyak melakukan latihan fisik. Namun banyak pemain yang merasa kelelahan dengan agenda latihan yang diberikan," sambung pelatih yang kerap disapa Gethuk ini.
 
 
 
 
2 dari 2 halaman

Kelelahan

Pelatih Arema FC Joko Susilo (tiga dari kiri) memimpin sesi latihan. (Liputan6.com/Rana Adwa)
Faktor kelelahan pemain ini pun dibenarkan oleh Sport Therapist Arema, David Setiawan yang menangani langsung kondisi Dendi dan pemain lainnya yang menepi di tengah latihan. Dirinya juga sudah melakukan koordinasi intensif kepada pelatih untuk memberikan waktu kepada pemain yang mengalami gangguan.
 
"Tadi Dendi menepi karena merasakan rasa sakit pada lutut kirinya, sedangkan lainnya masih tak berani mengambil risiko dari cedera ringan yang dialaminya, hal itu yang membuatnya memilih menepi daripada dipaksakan malah berakibat fatal," ujar David Setiawan.
 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya