Wali Kota London Mendadak Sindir Facebook Cs, Ada Apa?

Walikota London Sadiq Khan angkat bicara perihal isu ujaran kebencian di media sosial serta regulasi yang kurang cepat menghadapi inovasi.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 13 Mar 2018, 14:30 WIB
Walikota Muslim London, Sadiq Khan. (sumber: Daily Mail)

Liputan6.com, California - Wali Kota London Sadiq Khan, menjadi pembicara di ajang South by Southwest (SXSW), yakni sebuah festival dan konferensi media interaktif, musik, dan film. SXSW sendiri diadakan pada 9 Maret sampai 17 Maret 2018.

Dilansir dari Business Insider, Selasa (13/3/2018), Sadiq Khan dalam sesinya belum lama ini sempat 'menyentil' Google, Facebook, dan Twitter karena dianggap tidak melakukan usaha yang cukup untuk mengatasi ujaran kebencian.

Khan memang justru akan memuji peran-peran platform seperti Facebook, Twitter, dan YouTube dalam kehidupan masyarakat, tetapi ia juga akan menyampaikan ada orang-orang yang memakai platform-platform itu untuk memperparah perpecahan di masyarakat.

"Ada kekhawatiran di sekitar berita palsu. Ada kekhawatiran di sekitar bagaimana media sosial digunakan untuk memperbesar pesan-pesan kebencian dan perpecahan. Dan saya pikir, para perusahaan teknologi serta politisi memiliki tanggung jawab untuk merespon kekhawatiran tersebut," ungkap Khan dalam wawancara dengan NPR di SXSW.

Khan menyerukan untuk mengikuti langkah Jerman dalam memberi dengan pada media sosial yang menyebar pandangan kebencian.

Salah satu contoh yang dijadikan panutan olehnya adalah Jerman yang mendenda perusahaan media sosial bila tidak segera menghilangkan konten bermuatan ujaran kebencian dan berita palsu.

Pada Januari lalu, Jerman mulai menerapkan aturan agar perusahaan media sosial agar cepat menghilangkan konten-konten seperti yang disebutkan di atas. Polisi Jerman telah menginvestigasi seorang politisi ekstrim sayap-kanan setelah menyebut orang Islam sebagai "barbar" di Facebook dan Twitter.

Di samping itu, Sadiq Khan juga diperkirakan akan membahas pertarungan hukum antara London dan regulator transportasi di London.

Pada September 2017 lalu, Uber kehilangan lisensinya akibat masalah dengan regulator. Uber sampai sekarang masih beroperasi di London sembari melawan masalah hukum di sana.

2 dari 3 halaman

Regulasi Jangan Ketinggalan Zaman

Menara jam Big Ben dan Gedung Parlemen tertutup kabut tebal, London, Inggris, Senin (2/11/2015). Akibat kabut penerbangan di seluruh Inggris mengalamai penundaan dan pembatalan. (REUTERS/Stefan Wermuth)

Sadiq Khan dipandang perlu hati-hati 'bermain' agar tidak dianggap anti-teknologi. Untuk itu, ia juga akan mengingatkan pihak pemerintah Britania Raya agar mulai memperbaiki regulasi yang sudah ketinggalan zaman.

Ia juga tidak ingin menyalahkan para perusahaan karena berinovasi melewati regulasi yang ada, maka dari itu para politisi juga harus memperbaiki situasi.

Khan berharap agar tidak ada pelambatan inovasi, tetapi mencari cara agar melawan potensi negatif disrupsi teknologi.

3 dari 3 halaman

London sebagai Kota Cerdas

Sadiq Khan, walikota muslim pertama di London. (jantakareporter.com)

Sebelumnya, Khan memuji acara SXSW karena di acara itu juga dihadiri kalangan politisi, pembuat kebijakan, inovator, dan startup. Ia pun menggunakan kesempatan tersebut untuk mempromosikan kota London.

"Aku akan memakai kesempatan ini tentu untuk mempromosikan investasi di London," ucapnya seperti yang dilansir dari NPR.

"Dan tentu aku mengingatkan orang-orang bahwa London adalah tempat yang hebat untuk menarik investasi (dari segi) data, konektivitas, inovasi membuat London dikenal sebagai kota cerdas," tutup Khan.

(Tom/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya