Sekjen PPP: Dukungan ke Jokowi di Pilpres 2019 Bukan Harga Mati

PPP mengapresiasi adanya poros baru dalam bursa calon presiden 2019 selain Jokowi dan Prabowo.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mar 2018, 10:14 WIB
Sekjen PPP kubu Romahurmuziy (Romi) Arsul Sani menyerahkan berkas ke anggota Komisioner KPU, Hasyim Ashari di Kantor KPU RI, Jakarta, Sabtu (14/10). PPP kubu Romi mengantar berkas pendaftaran peserta Pemilihan Umum 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, dukungan untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019 belum harga mati. Sebab, kata dia, dalam politik tidak ada yang namanya harga mati.

"Secara organisasi kan kita harus taat organisasi, posisi PPP hari ini adalah mencalonkan kembali Pak Jokowi, tetapi kalau ditanya apakah itu harga mati, dalam politik itu tidak ada harga mati, yang ada harga hidup," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 7 Maret 2018.

Arsul juga mengapresiasi adanya poros baru dalam bursa calon presiden 2019 selain poros Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Jokowi. Bahkan, kata dia, adanya poros baru harus didorong.

"Jadi setiap ikhtiar untuk membentuk poros ketiga keempat itu justru harus diapresiasi, itu harus welcome dan didorong. Tetapi segala sesuatunya itu kan masih bersifat cair, jadi tentu kemudian itu bisa terealisasi bisa juga tidak," ungkapnya.

"Yang harus kita sepakati bersama sebagai anak bangsa adalah jangan sampai pilpres itu ada calon tunggal," ucapnya.

Menurut dia, peluang poros baru sangatlah terbuka lebar. "Kalau Demokrat PAN enggak cukup ya? Harus ada PKB-nya. Nah itu kan sangat terbuka berarti," tandas Arsul.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

2 dari 2 halaman

Cawapres Usulan ICMI

Sekjen PPP kubu Romahurmuziy (Romi) Arsul Sani berbincang dengan anggota Komisioner KPU, Hasyim Ashari di Kantor KPU RI, Jakarta, Sabtu (14/10). PPP kubu Romi secara resmi mendaftar sebagai peserta pemilihan umum 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Berbeda dengan pemilu 2014, pemilu 2019 lebih banyak memunculkan nama-nama untuk posisi wapres ketimbang calon presiden. Sejumlah nama pun digadang-gadang untuk menjadi cawapres Joko Widodo atau Jokowi.

Wakil Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Bidang Politik Dalam Negeri Priyo Budi Santoso mengusulkan sejumlah sosok, yang dinilai layak dipertimbangkan untuk mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019.

Menurut dia, sosok yang tepat untuk mendampingi Jokowi adalah orang yang bukan berasal dari partai politik.

"Ada nama lain yang bisa, untuk (kalangan) ekonomi dan juga Islam yang patut dipertimbangkan. Ada Jimly Asshiddiqie, Din Syamsuddin, dan Mahfud MD dari jalur luar partai, tetapi punya kelebihan sisi keislaman," kata Priyo Budi Santoso di Jakarta, Rabu 8 Maret 2018.

Dia menyayangkan tokoh berkualitas yang tidak tergabung dalam partai politik tidak dipilih oleh Jokowi. Dia mencontohkan Din Syamsuddin yang dinilai sebagai sosok yang dekat dengan Presiden Jokowi.

 

Reporter : Sania Mashabi

Sumber : Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya