Ukur Tekanan Darah di Rumah dan Klinik, Kok Hasilnya Beda?

Dokter memaparkan ada dua alasan hasil ukuran tekanan darah di rumah dan rumah sakit bisa berbeda.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 23 Feb 2018, 15:30 WIB
Tekanan darah (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pengukuran tekanan darah kata pakar dinilai lebih efektif dilakukan di rumah. Pengukuran tekanan darah disarankan pada pagi dan sore atau malam hari.

Dalam beberapa kasus dan berbagai studi, kerap kali ukuran tekanan darah yang dilakukan sendiri di rumah memiliki hasil yang berbeda dengan di klinik atau rumah sakit. Ketua Indonesian Society of Hypertension (InaSH) Yuda Turana membeberkan alasannya. 

"Ini kaitannya secara psikologis. Pengukuran tekanan darah di klinik atau rumah sakit bisa dipengaruhi lingkungan. Bisa karena lihat dokternya takut," kata Yuda di kantor InaSH, Jakarta, ditulis Jumat (23/2/2018).

Yuda merekomendasikan untuk mengukur tekanan darah sendiri di rumah. Suasana di rumah membuat tubuh lebih rileks sehingga hasil pengukuran tekanan darah tidak bias. Artinya, hasil pengukuran tekanan darah di rumah menggambarkan yang sebenarnya.

 

 

Saksikan juga video menarik ini:

 

2 dari 2 halaman

Cara Ukur Tekanan Darah Salah

Tekanan darah (Foto: iStockphoto)

Faktor lain yang menyebabkan hasil ukuran tekanan darah berbeda antara di rumah atau klinik bisa terkait dengan cara alias teknik yang dilakukan. 

"Bisa juga beda (pengukuran tekanan darah) karena cara mengukurnya. Mungkin pasien belum benar cara mengukurnya. Jadi, buat memastikan pasien bisa membawa alat tensi saat konsultasi ke dokter," tambah Yuda.

Cara mengukur tekanan darah yang dilakukan pasien sendiri dapat dilihat, apakah dia mengukur tekanan darahnya dengan benar atau tidak, seperti posisi tangan atau alat pengukur tekanan darah. Nanti, tenaga medis akan membantu cara tepat dalam mengukur tekanan darah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya