Mahasiswa Perbanas Institute Bisa Magang di Bank Mandiri

Perbanas Institute dan Bank Mandiri menjalin kerja sama untuk mencetak sumber daya manusia yang andal di bidang perbankan. Salah satunya program magang di Bank Mandiri bagi mahasiswa Perbanas Institute.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Feb 2018, 10:15 WIB
Petugas melayani transaksi setoran nasabah di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri beroperasi secara terbatas untuk melayani nasabah pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perbanas Institute dan Bank Mandiri menjalin kerja sama terkait peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor perbankan. Kerja sama ini diharapkan dapat mencetak SDM perbankan Indonesia yang andal di tengah persaingan global.

Executive Vice President of Human Capital Bank Mandiri, Sanjay N Bharwani mengatakan, kerja sama ini ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa di lingkungan Perbanas Institute dan juga generasi muda Indonesia yang ingin berkarir di sektor perbankan. 

"Program ini nantinya bertujuan untuk mengembangkan kompetensi dalam bidang perbankan," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (22/2/2018).‎

‎Menurut Sanjay, kerja sama ini akan masuk dalam program magang yang sudah dimiliki oleh Bank Mandiri yakni Kriya Mandiri.

"Program kerja sama dengan Perbanas Institute ini akan dilakukan dengan cara kreatif, yakni pendidikan jarak jauh atau sistem berbasis online," lanjut dia.‎

‎Sanjay menjelaskan, nantinya program pengalaman magang di Bank Mandiri ini juga akan diakui dalam Satuan Kredit Semester (SKS).

"Sehingga tinggal mengikuti beberapa SKS lagi akan mendapat gelar S1 magang. Jadi program kerja sama ini untuk membantu para pemagang untuk mendapat gelar S1," kata dia.

Sementara itu, Wakil Rektor Perbanas Institute, Arus Akbar Silondae, berharap agar ke depan akan banyak bank-bank baik BUMN maupun swasta yang bekerja sama dengan Perbanas untuk meningkatkan SDM di sektor perbankan.

"Ini yang pertama dengan Bank Mandiri dan mudah-mudahan akan ada kerja sama dengan bank-bank lain," tandas dia.

Tonton Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bank Mandiri Kembalikan Saldo E-Money yang Kesedot 2 Kali di Tol Cililitan

Pengendara melakukan transaksi non tunai menggunakan kartu e-Toll di gerbang tol Semanggi 2, Jakarta, Selasa (31/10). Terhitung hari ini, seluruh gerbang tol di Indonesia secara serentak hanya melayani transaksi non tunai. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 PT Bank Mandiri Tbk mengembalikan saldo uang elektronik atau e-moneymilik Rama Soegianto yang terpotong dua kali di tol Cililitan. Sementara PT Jasa Marga Tbk meminta maaf atas kejadian tersebut. 

Assistant Vice President Corporate Communication Jasa Marga, Dwimawan Heru mengungkapkan, Jasa Marga dan Bank Mandiri selaku bank penerbit kartu prabayar e-money sudah berkoordinasi terkait transaksi ganda yang dialami salah satu pengguna tol.

“Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini,” kata Dwimawan dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (13/2/2018).

Sementara itu, Head of Corporate Communication Bank Mandiri, Maristella Tri Haryanti mengatakan perusahaan dan Jasa Marga telah menyelesaikan permasalahan ini.

“Saldo yang terpotong dua kali, kami kembalikan,” ujar Maristella.

Untuk mencegah transaksi ganda di Gerbang Tol (GT), lanjut Maristella, pengguna kartu uang elektronikyang akan melakukan pembayaran tol sebaiknya tidak mengubah, menggeser atau menarik kartu selama transaksi belum selesai atau gate belum terbuka.

Apabila mengalami transaksi ganda, pengguna dapat melakukan pengecekan melalui ATM dengan cara memilih menu uang elektronik atau e-money pada mesin ATM. Kemudian pilih cetak history transaksi dan meletakkan e-money di reader ATM. Setelah itu, pengguna dapat menyampaikan keluhan beserta kartu dan history transaksi tersebut ke kantor bank penerbit terdekat.

Sebelumnya, Rama menumpahkan kekecewaannya kepada Jasa Marga selaku pengelola tol Cililitan melalui akun Facebook, seperti dikutip Liputan6.com di Jakarta pada 12 Februari 2018. 

Dia merasa saldo uang elektronik miliknya berkurang dua kali setelah menempelkan ‎e-money pada mesin sensor di gerbang tol. Padahal, dia hanya sekali melewati gerbang tol.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya