Dapat Nomor Urut 3, Bima Arya: Simbol Pemersatu

Menang atau kalah, bukan tergantung pada nomor urut, melainkan kerja tim di lapangan dalam mengawal pemenangan kandidat.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 13 Feb 2018, 18:21 WIB
Pasangan Bima Arya-Dedie A. Rachim mendapat nomor urut 3 di Pilkada Kota Bogor (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor telah mengumumkan nomor urut pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor melalui sistem pengundian.

Dalam surat nomor 21/PL.03.3-KPT/3271/KPU-KOTA/II/2018 tentang penetapan nomor urut, pasangan Ahmad Ruyat-Zainul Mutaqin berada di nomor urut 1. Kemudian pasangan Edgar Suratman-Syefwelly Gianyar Djoyodiningrat (jalur perseorangan) nomor urut 2.

Selanjutnya, pasangan Bima Arya-Dedie A. Rachim berada di nomor urut 3. Terakhir pasangan Dadang Danubrata-Sugeng Teguh Santoso di nomor urut 4.

Bima Arya mengaku tidak mempersoalkan berapapun nomor urut yang didapat. Baginya, angka berapa pun sama baiknya karena pada dasarnya pilkada ini merupakan ajang adu gagasan.

Menang atau kalah, lanjut Bima, bukan tergantung pada nomor urut, melainkan kerja tim di lapangan dalam mengawal pemenangan kandidat.

"Kalau ditanya filosofinya pasti setiap nomor masing-masing memiliki makna tersendiri. Termasuk angka tiga juga memiliki filosofi yang sangat positif," ungkap Bima di sela penetapan nomor urut paslon di Katulampa, Bogor Timur, Selasa (13/2/2018).

Ia menerangkan, angka tiga memiliki filosofi sebagai simbol pemersatu. Dalam Pancasila, Sila Ketiga adalah Persatuan Indonesia yang memiliki maksud mengutamakan persatuan atau kerukunan bagi seluruh warga yang mempunyai perbedaan agama, suku, bahasa, dan budaya. Sehingga tetap satu atau disebut dengan Bhineka Tunggal Ika.

Selain itu, angka tiga juga memiliki filosofi sebagai angka tengah atau bisa juga dimaknai sebagai penengah, perekat sebagai simbol persahabatan.

"Pilkada ini bukan sekedar mencari lawan atau musuh-musuhan karena pada dasarnya mimpi kita sama untuk membangun Kota Bogor," jelas Politisi PAN.

Calon petahana ini mengaku akan langsung memperkenalkan nomor urutnya dalam kampanye sehingga diingat warga Kota Bogor.

2 dari 2 halaman

Jaga Perdamaian

Pasangan Balon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Bima Arya-Dedie A Rachim menunjukkan bukti pelaporan LHKPN di gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/1). Keduanya datang untuk menyerahkan LHKPN. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ketua KPUD Kota Bogor, Undang Suryatna menuturkan, nama calon yang ditetapkan nantinya akan ditulis tidak berdasarkan nama dalam KTP Elektronik.

Hal tersebut sudah berdasarkan kesepakatan dengan para calon dan sesuai dengan Undang-undangan yang berlaku.

Dengan telah ditetapkannya pasangan dan pengambilan nomor urut calon ini, Undang mengimbau kepada seluruh pasangan dan tim pemenangan untuk menjaga perdamaian dan kondusifitas selama masa kampanye pendatang.

"Mari kita berikan edukasi kepada masyarakat dalam berkampanye dan kita selalu menjaga Kota Bogor agar aman dan kondusif," kata Undang.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya