Liputan6.com, Pidie: Ditemukan lagi jumlah korban tewas akibat banjir bandang yang menerjang Kecamatan Tangse, Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam. Jasad lima anggota keluarga berada di Dusun Alue. Di antara mereka tiga anak-anak yakni Safrina (12), M. Yasin (9), dan Darul Khaidir berusia delapan bulan.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Aceh atau BPBA hingga Sabtu (12/3), jumlah korban jiwa mencapai 12 orang. Dua orang ditemukan luka-luka dan empat lainnya dinyatakan hilang.
Banjir bandang di kawasan itu merusak ratusan rumah. Warga di empat desa yakni Desa Blang Dalam, Peunalom 1, Peunalom 2 dan Desa Blang Pandak mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pemerintah Provinsi NAD sebenarnya sudah mendeteksi adanya potensi bencana di Pantai Tengah Aceh, termasuk di kawasan Tangse. Beberapa hari silam sebuah tim ekspedisi sudah diberangkatkan beranggotakan personel TNI, relawan serta ahli geologi dari Institut Teknologi Bandung atau ITB.
Baru tiga hari tim bekerja, banjir bandang disertai tanah longsor menerjang Tangse. Hasil kerja tim ini diharapkan bisa memetakan ancaman bencana di Provinsi NAD. Dengan begitu bisa dilakukan antisipasi lebih dini untuk meminimalkan korban jiwa.(AIS)
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Aceh atau BPBA hingga Sabtu (12/3), jumlah korban jiwa mencapai 12 orang. Dua orang ditemukan luka-luka dan empat lainnya dinyatakan hilang.
Banjir bandang di kawasan itu merusak ratusan rumah. Warga di empat desa yakni Desa Blang Dalam, Peunalom 1, Peunalom 2 dan Desa Blang Pandak mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pemerintah Provinsi NAD sebenarnya sudah mendeteksi adanya potensi bencana di Pantai Tengah Aceh, termasuk di kawasan Tangse. Beberapa hari silam sebuah tim ekspedisi sudah diberangkatkan beranggotakan personel TNI, relawan serta ahli geologi dari Institut Teknologi Bandung atau ITB.
Baru tiga hari tim bekerja, banjir bandang disertai tanah longsor menerjang Tangse. Hasil kerja tim ini diharapkan bisa memetakan ancaman bencana di Provinsi NAD. Dengan begitu bisa dilakukan antisipasi lebih dini untuk meminimalkan korban jiwa.(AIS)
