Meski Sulit Sinyal, Satgas TNI Sudah Tangani Pasien Campak Asmat

Satgas TNI sudah melakukan pelayanan kesehatan untuk pasien campak dan gizi buruk di Asmat, Papua, walaupun terkendala sinyal.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 19 Jan 2018, 14:30 WIB
Satgas TNI memberikan pelayanan kesehatan campak dan gizi buruk di Asmat, Papua. (Puspen TNI)

Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas Kesehatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sudah bergerak menangani pasien campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua.

Dari 17-18 Januari 2018 sekitar 2.027 warga Asmat telah mendapatkan pelayanan kesehatan dari Satgas TNI, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan pemerintah setempat.

Pelayanan berupa imunisasi untuk 1.871 orang, penanganan gizi buruk sebanyak 22 orang, dan pengobatan campak terhadap 121 orang, sesuai rilis yang diterima Health Liputan6.com dari Puspen TNI, Jumat (19/1/2018).

Tak hanya campak, Satgas TNI juga menangani pasien yang terkena malaria (4 orang), TBC (4 orang), dyapesia (3 orang), dan pengobatan tetanus (1 orang), serta transfusi darah (1 orang).

Dalam menjalankan pelayanan kesehatan, Satgas Kesehatan TNI sebenarnya terkendala sinyal telekomunikasi. Laporan lengkap kondisi pasien dan penanganan yang diberikan, belum dilaporkan seluruhnya. Namun, tim sudah melakukan penanganan campak dan penyakit lain di lapangan.

 

 

Simak video menarik berikut:

2 dari 2 halaman

Gunakan Speedboat

Sebanyak 2.027 warga Asmat mendapatkan pelayanan kesehatan dari Satgas TNI. (Puspen TNI)

Untuk menjangkau pasien di lapangan, Satgas Kesehatan TNI dibagi menjadi delapan Tim Kesehatan Gabungan. Tim terdiri atas TNI, Dinkes, Pemda Asmat, dan Aparat Kewilayahan yang diterjunkan ke distrik (kecamatan) di wilayah Kabupaten Asmat.

Tim menggunakan speedboat sebagai transportasi utama menuju titik-titik lokasi.

Para dokter spesialis dan paramedis, yang tergabung dalam Tim Kesehatan Gabungan mendatangi rumah-rumah warga di kampung-kampung wilayah Asmat.

Warga pun diberikan pelayanan kesehatan secara langsung, khususnya warga yang terkena wabah campak.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya