Google Bantah Rilis Aplikasi Maps di Tiongkok

Google mengungkapkan belum ada perubahan dalam platform pemetaannya di Tiongkok.

oleh Andina Librianty diperbarui 17 Jan 2018, 02:12 WIB
Logo Google Maps.

Liputan6.com, Jakarta - Google menegaskan belum ada perubahan dalam platform pemetaannya di Tiongkok. Pernyataan ini sekaligus membantah laporan sebelumnya yang menyebutkan aplikasi Google Maps sudah dirilis di negara tersebut.

Media asal Jepang, Nikkei, sebelumnya melaporkan bahwa Google telah menyiapkan versi khusus situs web Maps untuk Tiongkok setelah delapan tahun absen. Selain itu, Google juga disebut akan mengumumkan aplikasi peta untuk pengguna iPhone di negara tersebut.

Google membantah laporan tersebut. Perusahaan menjelaskan versi situs web Google Maps telah tersedia di Tiongkok sejak bertahun-tahun lalu, sedangkan saat ini belum ada rencana untuk merilis versi aplikasinya di sana.

"Belum ada perubahan untuk Google Maps di Tiongkok. Maps bisa diakses melalui desktop selama bertahun-tahun, tapi tidak ada kehadiran secara resmi di toko aplikasi Android dan iOS di Tiongkok," tutur juru bicara Google, Taj Meadows, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (17/1/2018).

Google Maps versi Tiongkok sampai saat ini masih bisa diakses melalui peramban mobile dan desktop, tapi dengan beberapa fungsi tertentu yang tersedia. Namun menurut laporan Reuters, tidak ada aplikasi Google Maps di berbagai toko aplikasi Tiongkok.

Di sisi lain, Nikkei dalam laporannya mengatakan sejumlah pengguna mendapatkan akses ke aplikasi Maps.

Namun, ketika mereka menggunakan beberapa fitur seperti navigasi, mereka justru secara otomatis dipindahkan ke sebuah aplikasi bernama AutoNavi yaitu perusahaan pemetaan milik Alibaba Group Holding. 

2 dari 2 halaman

Google dan Tiongkok

Aplikasi Google Maps tidak tersedia di Tiongkok lantaran Google menarik sebagian besar layanannya pada 2010, setelah menolak untuk menyendor hasil pencariannya. Sejak saat itu, Google memiliki keterbatasan di pasar smartphone terbesar dunia tersebut.

Tiongkok merupakan negara yang sangat membatasi akses berbagai layanan asing. Google sendiri terus berusaha memasuki kembali pasar Tiongkok lantaran platform pencarian utamanya telah diblokir bersama dengan layanan video populernya, YouTube. Akses para pengguna internet Tiongkok ke dua layanan Google tersebut sangat terbatas.

Kendati demikian, raksasa mesin pencari itu terus berusaha menjalin hubungan baik dengan Tiongkok. Anak usaha Alphabet tersebut bergabung dengan sebuah investasi platform gim mobile live streaming di Tiongkok bernama Chushou, pada awal bulan ini.

CEO Google, Sundari Pichai, pada bulan lalu berbicara dalam sebuah acara teknologi terkemuka di Tiongkok yang digelar oleh Cyberspace Administration of China, yang mengawasi penyensoran internet.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya