Kapolri Izinkan Perwira Dinas Lagi Jika Tidak Lolos KPU

Kapolri mengaku sudah memetakan sejumlah daerah yang berpotensi rawan saat Pilkada Serentak 2018.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 15 Jan 2018, 13:51 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberi pemaparan saat refleksi akhir Tahun 2017 di Ruang Ruppattama Mabes Polri Jakarta, Jumat (29/12). Dalam refklesi akhir tahun, Kapolri menjelaskan kinerja kepolisian selama 1 tahun. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian masih menunggu keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) untuk menetapkan calon kepada daerah di Pilkada 2018.

Menurut Tito, penetapan KPUD ini untuk menentukan pengundurkan diri perwira aktif yang mendaftar sebagai kepala daerah.

"Sebetulnya kami tunggu sampai penetapan," kata Tito di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (15/1/2018).

Apabila dinyatakan tidak lolos sebagai calon kepala daerah, Tito Karnavian mengizinkan para perwira aktif itu kembali berdinas.

Namun, jika perwira aktif itu tetap akan mengundurkan diri, Tito memastikan tidak akan melarang.

"Kalau penetapan ternyata tidak (lolos) dan kalau mereka ingin terus mengabdi kepada polisi, tidak ada larangan. Tapi kalau seandainya mereka tetap ingin keluar dari Polri, pensiun dini, kami juga akan memfasilitasi," terang Tito Karnavian.

2 dari 2 halaman

Petakan Daerah Rawan

Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat menghadiri refleksi akhir Tahun 2017 di Ruang Ruppattama Mabes Polri Jakarta, Jumat (29/12). (Liputan6.com/JohanTallo)

Kapolri mengaku sudah memetakan sejumlah daerah yang berpotensi rawan saat Pilkada Serentak 2018. Ia menyebut ada dua daerah rawan saat ini, di antaranya adalah Kalimantan Barat dan Papua.

"Di antaranya mungkin salah satu itu yang sementara, Kalbar dan Papua, karena head to head," kata Tito.

Menurut Tito, meski belum ditetapkan secara resmi oleh KPUD, namun dua daerah tersebut diprediksi hanya memiliki dua pasang calon gubernur dan wakil gubernur. Situasi ini, sambung Tito, berpotensi menimbulkan kerawanan.

"Tempat yang ada head to head dan di situ partai pendukung melawan partai oposisi, itu masuk daerah yang menjadi atensi," ucap Tito.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya