Bank DKI Siap Salurkan Kredit buat UMKM di Jakarta, Ini Plafonnya

Bank DKI terus mendorong penyaluran kredit melalui produk Kredit Monas 25, 75 dan 500.

oleh Nurmayanti diperbarui 12 Jan 2018, 14:06 WIB
Teller Bank DKI sedang melayani nasabah pada Hari Batik Nasional di cabang Jakarta Pusat (02/10). Bank yang memiliki 236 kantor layanan menginstrusikan seluruh karyawan mengenakan baju batik. (Liputan6.com/Pool)

Liputan6.com, Jakarta Bank DKI mengaku siap mendukung berbagai pogram kebijakan pembangunan ekonomi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bagi masyarakat. Salah satunya melalui kucuran kredit bagi usaha mikro kecil dan menengah UMKM di ibukota. 

"Dapat kami sampaikan bahwa Bank DKI berkoordinasi dengan Tim Ok Oce sedang menyusun program demi memajukan perekonomian masyarakat. Bahkan minggu depan ini kami masih akan melakukan diskusi dengan Tim Ok Oce," ujar Corporate Communication Bank DKI, Herry Djufraini dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (12/1/2018).

Dia menuturkan, Bank DKI terus mendorong penyaluran kredit melalui produk Kredit Monas 25, 75 dan 500 dengan plafon mulai dari Rp 25 juta hingga Rp 500 juta yang dapat dimanfaatkan sebagai akses tambahan modal bagi para pelaku UMKM.

“Untuk membantu memudahkan pelaku UMKM, Bank DKI juga telah melakukan pengembangan mobile collection dalam melakukan pengumpulan angsuran kredit mikro” dia mengatakan.

Dia mengaku pihaknya akan menyambut positif sinergi dengan Tim Ok Oce sebagai perluasan penyaluran kredit kepada UMKM. "Program OK OCE yang mencapai ribuan UMKM tentu akan menjadi basis customer Bank DKI," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bunga KUR Jadi 7 Persen, Pemerintah Minta UKM Tak Konsumtif

Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 120 triliun dengan bunga 7 persen di 2018. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) akan membina debitur penerima KUR agar digunakan untuk kegiatan produktif.

"Bunga KUR akan diturunkan lagi menjadi 7 persen. Ini kebijakan pemerintah atas perintah Presiden kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian," kata Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga di kantornya, Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Dia menambahkan, Kementerian Koperasi dan UKM sebagai kuasa pengguna anggaran akan terus melakukan pembinaan supaya UKM dapat membuat manajemen keuangan yang jelas, terukur, sehingga dana dari KUR yang diberikan perbankan maupun koperasi bermanfaat bagi pengembangan usahanya.

"Kita bina UKM bagaimana manajemen supaya jelas. Jangan sampai dapat duit, lalu dibelikan sepeda motor, itu konsumtif. Manajemen keuangan amburadul, untuk usaha dan uang jajan anaknya digabung. Jangan kayak manajemen dagang es," tutur Puspayoga.

Data Kementerian Koperasi dan UKM mencatat ada sebanyak 56,69 juta unit usaha. Terdiri dari usaha mikro sebanyak 58,9 juta, usaha kecil sebanyak 716,8 ribu, dan usaha menengah sebanyak 65,5 ribu, serta usaha besar sebanyak 5,03 ribu usaha.

Dalam rangka mendorong pengembangan pelaku UMKM untuk naik kelas telah dikembangkan program kewirausahaan nasional, antara lain pemasyarakatan kewirausahaan, pelatihan kewirausahaan, magang kewirausahaan, bantuan wirausaha pemula, dan pendampingan kewirausahaan.

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya