Korban Pedofil Berkedok Dukun Palsu Bertambah Jadi 41 Anak

Kemungkinkan jumlah korban pedofilia terus bertambah, Polresta Tangerang buka posko pengaduan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 05 Jan 2018, 20:12 WIB
Pelaku pedofil, DA alias AI (41), dihadirkan saat rilis kasus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (24/5). Pelaku menggunakan media Skype untuk bergabung dengan komunitas pedofil jaringan internasional dari berbagai Negara. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Tangerang - Pedofil berkedok dukun palsu WS alias Babeh ternyata tidak hanya mencabuli 25 anak. Pedofil yang berprofesi sebagai guru honorer itu ternyata sudah mencabuli 41 anak.

Jumlah ini diketahui dari laporan yang terus diterima dari keluarga korban.

"Sampai hari ini yang sudah melaporkan ditambah rilis kemarin menjadi 41 korban, kemungkinan masih bisa bertambah," ujar Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif, Jumat (5/1/2018), di Tangerang.

Kemungkinkan jumlah korban terus bertambah, Polresta Tangerang membuka posko pengaduan.

"Kita telah membuka posko pengaduan di Polresta Tangerang, hal ini bertujuan untuk menerima laporan masyarakat apabila ada korban yang belum melapor," tambah Sabilul.

 

2 dari 3 halaman

Ancam Korbannya

Ilustraasi foto Liputan 6

Dalam menjalankan aksinya, pedofil WS alias Babeh berkedok dukun palsu di Kampung Sakem, Desa Tamiang, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang.

Sasarannya anak usia 10 sampai 15 tahun. Anak-anak tersebut diancam akan terkena sial selama 60 hari bila tidak mau mengikuti hasrat bejat pria yang sudah beristri itu.

Dari hasil pemeriksaan polisi, Babeh mengaku melakukan aksinya karena tidak kuat menahan hawa nafsunya. Dia telah ditinggal istrinya menjadi TKW ke luar negeri.

"Awalnya saat pelaku ditinggali istrinya bekerja menjadi TKW di Malaysia, saat itu sudah 3 bulan. Dia tidak bisa menahan diri," kata Kapolres Tangerang Sabilul Alif di Tangerang, Jumat (5/1/2018).

 

3 dari 3 halaman

Ajian Semar Mesem

Kapolresta Tangerang, AKBP HM Sabilul Alif. (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Dia menambahkan, Babeh mengaku sejak April 2017 ditinggal istrinya bekerja di Malaysia. Mulai saat itu, dia melakukan aksi bejatnya dan mengincar anak-anak sebagai korban.

Menurut tersangka, anak-anak sering mendatanginya di gubuknya. Para korban pelecehan seksual menganggap pelaku memiliki ajian tertentu.

"Kedatangan anak-anak karena menganggap tersangka memiliki ajian semar mesem dan bisa mengobati orang sakit," kata Sabilul.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya