Industri Manufaktur Jadi Pendorong Ekonomi Jatim di 2017

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur (Jatim) memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 30 Des 2017, 13:30 WIB
Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Zainul Arifin/Liputan6.com)

 

Liputan6.com, Surabaya - Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur (Jatim) memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Terbukti, angka pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur di atas rata-rata nasional dan merupakan tertinggi kedua setelah DKI Jakarta.

Pengajar Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair) Wasiaturahma menjelaskan, Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo) dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mampu mendorong seluruh stakeholder untuk bekerja sama mendorong perekonomian daerah. 

"Jatim mempunyai pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua setelah DKI dan kinerja perekonomiannya secara rata-rata selalu di atas nasional. Tentu ini patut kita apresiasi," tutur dia seperti ditulis Sabtu (30/12/2017). 

Dalam perspektif ekonomi, misalnya semua stakeholder paham bahwa Jawa Timur merupakan tulang punggug perekonomian nasional. "Hanya Jatim dan DKI Jakarta yang memiliki tingkat Produk domestik regional bruto (PDRB) lebih dari Rp 1.000 triliun per tahun," katanya.

Secara rata-rata dari 2010-2016 kontribusi paling tinggi adalah sektor industri manufaktur. Secara keseluruhan semua sektor bertumbuh positif.

Di sektor ekonomi manufaktur, posisi Jawa Timur juga tak bisa dipandang sebelah mata. Potensi sumberdaya alam yang dimiliki Jatim sangat luar biasa misalnya seperti minyak.

"Sekitar 25 persen lifting minyak nasional disumbang Jatim. Untuk lifting minyak, Jatim menjadi penyumbang terbesar kedua di bawah Provinsi Riau," ucapnya.

Tingkat pengangguran terbuka di Jatim sepanjang periode 2010 hingga Februari 2017 di bawah TPT Nasional. Tingkat Pengangguran terbuka Jatim sepanjang periode 2010 sampai Februari 2017 memiliki tren penurunan, ini menandakan bahwa terjaganya iklim investasi Jatim yang berdampak pada perluasan kesempatan kerja sangat positif.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Kopwan Jatim

ilustrasi-koperasi

Selain itu Jawa Timur juga mampu memberdayakan wanita dengan mengembangkan Koperasi Wanita (Kopwan). "Pemerintah Provinsi Jatim pada tahun 2015 memfasilitasi pendirian 3.500 Kopwan baru. Pendirian difokuskan pada Koperasi Wanita Syariah ditingkat desa," ujarnya.

Program tersebut dikawal Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim. Tujuan pendirian koperasi-koperasi wanita syariah hingga ditingkat desa itu adalah untuk mengembangkan kekuatan ekonomi masyarakat khususnya perempuan ditingkat perdesaan.

"Gus Ipul yang aktif memberikan pengarahan kepada kelompok-kelompok pengajian diperdesaan yang dikumpulkan ditingkat Kabupaten/kota," pungkas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya