Menpar Arief Yahya Komentari Polemik Airbnb

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengomentari penolakan terhadap layanan penginapan online Airbnb yang beberapa waktu lalu mengemuka.

oleh Andina Librianty diperbarui 14 Des 2017, 15:26 WIB
Arief Yahya, Menteri Pariwisata menghadiri acara bertajuk 'Digitalizing Wonderful Indonesia' di Balai Kartini Jakarta. Liputan6.com/Andina Librianty

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengomentari penolakan terhadap layanan penginapan online Airbnb, yang beberapa waktu lalu mengemuka.

Ia menilai layanan digital yang membuat segala hal, termasuk pariwisata menjadi lebih mudah, seharusnya tidak boleh ditolak.

Ia menyambut baik kehadiran platform digital termasuk dari luar negeri, seperti Airbnb, selama tidak menyalahi aturan yang berlaku di Indonesia.

Menurut Arief--sapaan akrabnya--layanan akomodasi seperti Airbnb yang menyewakan ruang penginapan dalam jangka pendek, justru memberikan kemudahan bagi masyarakat.

“Lebih bagus atau tidak sharing economy ini? Lebih bagus. Jadi ini adalah sebuah keniscayaan karena sesuatu yang membuat lebih mudah dan murah itu tidak boleh ditolak,” tutur Arief dalam acara Digitalizing Wonderful Indonesia di Jakarta, Kamis (14/12/2017).

Kendati demikian, ia tak menampik jika ada sejumlah pihak yang menolak layanan digital seperti Airbnb. Namun, pemerintah tidak bisa begitu saja melarang layanan semacam itu karena ada kepentingan masyarakat di dalamnya.

Ia menyebut Airbnb merupakan salah satu layanan akomodasi online yang diminati oleh banyak orang di Indonesia.

“Pilihan mudah dan murah itu adalah pilihan masyarakat dan pemerintah berdiri di belakang kepentingan masyarakat,” tuturnya.

2 dari 2 halaman

Layanan Penginapan Harus Berinovasi

Foto dok. Liputan6.com

Agar persaingan industri pariwisata di Indonesia bisa berjalan dengan baik dan sehat, Arief mengimbau para pengelola layanan penginapan untuk berinovasi.

Menghadirkan layanan penginapan berbasis teknologi pun menjadi salah satu cara terbaik untuk bersaing dengan layanan serupa yang semakin banyak bermunculan termasuk di Indonesia.

Dijelaskan Arief, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan industri hotel untuk bersaing dengan layanan penyewaan penginapan jangka pendek.

Salah satunya dengan membuat kompetitor. Mengenai hal ini, Arief menyambut baik langkah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang merilis layanan penyewaan penginapan online, bookingina.com.

Bookingina.com diharapkan dapat meningkatkan industri perhotelan secara mandiri dan tak kalah dari Online Travel Agent (OTA).

“Ini istimewa karena industrinya sendiri yang berbicara dengan sudah menetapkan menyaingi Airbnb dengan merilis bookingina.com. Jadi tidak menampik bahwa teknologi membuat sesuatu menjadi lebih mudah dan murah. Hal ini juga sesuai dengan dunia pariwisata digital Indonesia,” ungkapnya.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya