Ledakan Besar Guncang China, 2 Orang Tewas

Ledakan terjadi di sebuah pabrik di tepi Sungai Ningbo pada pukul 09.00 waktu setempat. Media lokal melaporkan, dua orang tewas.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 26 Nov 2017, 13:25 WIB
Ledakan besar mengguncang kota pelabuhan Ningbo di timur provinsi Zhejiang, China (AFP)

Liputan6.com, Beijing - Sedikitnya dua orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya terluka dalam sebuah ledakan yang terjadi di kota pelabuhan Ningbo di timur provinsi Zhejiang, China.

BBC pada Minggu (26/11/2017) melansir, ledakan yang dikabarkan terjadi di sebuah pabrik di tepi Sungai Ningbo pada pukul 09.00 waktu setempat di Distrik Jiangbei itu menyebabkan sejumlah bangunan di sekitar lokasi runtuh.

Media pemerintah, People's Daily China melaporkan bahwa setidaknya 30 orang telah dilarikan ke rumah sakit setempat di tengah operasi penyelamatan yang masih berlangsung.

Penyebab ledakan hingga kini belum diketahui. Namun, gambar-gambar yang beredar menunjukkan reruntuhan menutupi jalan, sejumlah kaca mobil pecah dan beberapa orang terbaring dengan tubuh berdarah.

Dikutip dari abcnews.go.com, China kerap mengalami kebakaran mematikan dan kecelakaan di sektor industrinya. Seringkali penyebabnya adalah lemahnya standar keselamatan kerja.

Tindakan tegas oleh otoritas setempat telah diambil untuk memperbaiki kondisi ini di beberapa daerah. Namun, langkah tersebut belum sepenuhnya berhasil.

The Guardian melaporkan, pada 2015, ledakan yang dipicu kelalaian terjadi di sebuah stasiun penyimpanan kontainer di Pelabuhan Tianjin. Insiden tersebut menewaskan setidaknya 165 orang di Tianjin dan menimbulkan kerugian lebih dari US$ 1 miliar.

Musibah itu menyebabkan kemarahan publik yang meluas, menyusul tudingan kurangnya transparansi oleh pejabat terkait kecelakaan dan dampak lingkungan.

Sebuah penyelidikan pemerintah atas kecelakaan Tianjin yang dirilis pada Februari 2016 merekomendasikan 123 orang dihukum.

Pejabat yang menjadi wali kota pada saat kecelakaan tersebut dijatuhi hukuman 12 tahun penjara karena korupsi pada September.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya