Pondok Pesantren Jadi Solusi Tekan Angka Pengangguran

Pemerintah tengah gencar melaksanakan program Santripreneur sebagai salah satu upaya mengoptimalkan penyediaan lapangan kerja di daerah.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Nov 2017, 08:31 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (Foto: Humas Menperin)

Liputan6.com, Jakarta Pondok pesantren berpotensi besar menciptakan wirausaha baru dan menumbuhkan sektor industri kecil dan menengah (IKM).

Untuk itu, pemerintah tengah gencar melaksanakan program Santripreneur sebagai salah satu upaya mengoptimalkan penyediaan lapangan kerja di daerah sekaligus mengurangi tingkat pengangguran.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan, keberadaan pondok pesantren bisa dijadikan wadah untuk menyerap tenaga kerja melalui pengembangan IKM. Hal ini lantas akan ‎mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah.

“Program ini bertujuan menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan santri pondok pesantren. Oleh karena itu, kami terus memfasilitasi melalui pemberian alat dan mesin untuk bekal para santi belajar kemandirian sebelum terjun ke masyarakat," ujar Airlangga di Jakarta, Jumat (17/11/2017).

Saat ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menjalankan dua model untuk kegiatan Santripreneur. Pertama, Santri Berindustri, memfokuskan pada pengembangan unit industri yang telah ada dan sumber daya manusia di lingkungan pondok pesantren yang terdiri dari santri dan alumni santri.

Kedua, Santri Berkreasi, memberikan kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan potensi kreatif para santri maupun alumni yang terpilih dari beberapa pondok pesantren. Nantinya para santri ini akan dilatih untuk menjadi seorang profesional di bidang seni visual, animasi dan multimedia sesuai standar industri saat ini.

 

2 dari 2 halaman

Bina Pondok Pesantren

Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengungkapkan, program pilot project Santripreneur yang telah berjalan, misalnya di Pondok Pesantren Sunan Drajat dalam pelaksanaan bimbingan teknis pengolahan ikan dan pembuatan alas kaki. Selain itu, pembuatan lampu LED dan revitalisasi industri garam.

“Dalam kurun waktu 2013-2015, Direktorat Jenderal IKM telah membina beberapa pondok pesantren dengan pelatihan tematik yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi unit industri yang ada di pondok pesantren,” kata dia.

Berdasarkan data Kementerian Agama, pada 2014, pondok pesantren yang ada di Indonesia sebanyak 27.290 lembaga dengan jumlah santri mencapai 3,65 juta orang.

“Ini menjadi potensi bagi penumbuhan wirausaha baru dan sektor IKM di Tanah Air,” ucap Gati.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya