Kebocoran Radioaktif Mengancam Jika Korut Kembali Uji Coba Nuklir

Kepala meteorologi Korsel memperingatkan jika Korut nekat uji coba nuklir kembali, bahaya longsor dan bocornya radioaktif bakal terjadi.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 31 Okt 2017, 10:25 WIB
Pemimpin Korut, Kim Jong-un berbincang dengan para peneliti mengenai program senjata nuklir saat meninjau pembuatan bom hidrogen yang dapat dimasukkan ke dalam rudal balistik antarbenua pada 3 September 2017. (KRT via AP Video)

Liputan6.com, Seoul - Kepala meteorologi Korea Selatan baru-baru ini memperingatkan jika Korea Utara kembali nekat menggelar uji coba nuklir di pegunungan, akan ada bahaya mengintai. Yakni, kebocoran material radioaktif.

"Sebuah lubang berongga hingga 100 m di dasar Gunung Mantap bisa meledak kapan saja jika uji coba kembali dilakukan," kata Nam Jae-cheol seperti dikutip dari BBC Selasa (31/10/2017).

Uji coba nuklir terakhir Pyongyang pada awal September telah memicu beberapa tanah longsor.Korea Utara telah melakukan enam uji coba nuklir sejak 2006.

"Ada ruang hampa, yang panjangnya sekitar 60 sampai 100 meter, di dasar Gunung Mantap di lokasi Punggye-ri," kata Nam seperti dikutip oleh kantor berita Korea Selatan Yonhap.

"Jika tes nuklir lain terjadi, ada kemungkinan runtuh dan bisa terjadi kebocoran material radioaktif," ujar Nam.

Lokasi uji coba di Punggye-ri, terletak di daerah pegunungan di timur laut negara itu. Kawasan itu dianggap sebagai fasilitas nuklir utama Pyongyang dan satu-satunya lokasi uji coba nuklir aktif di dunia.

Lokasi uji coba nuklir Korut di Punggye-Ri. (AFP)

Kekhawatiran akan bocornya radioaktif telah diungkap oleh ahli geologi China. Kepada surat kabar Hong Kong, China Morning Post, pakar asal China memperingatkan pejabat Korea Utara bahwa uji coba lainnya di fasilitas Punggye-ri dapat menyebabkan keruntuhan besar dan kebocoran limbah radioaktif. Pernyataannya tersebut dilontarkan setelah uji coba Pyongyang pada bulan September.

Secara terpisah, surat kabar utama Korea Utara, Rodong Sinmun, mengatakan bahwa negara tersebut memiliki hak berdaulat untuk meluncurkan satelit di kawasan itu.

Pernyataan tersebut muncul di tengah spekulasi bahwa Pyongyang mungkin segera meluncurkan satelit - yang secara luas dilihat sebagai uji coba teknologi rudal balistik di negara tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya