Kapolri: Anggota Brimob Penembak Rekannya di Blora, Stres

Kapolri menegaskan, motif penembakan yang dilakukan anggota Brimob, Bripka BT terhadap dua rekannya di Blora, murni karena masalah pribadi.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 12 Okt 2017, 11:58 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat memberikan keterangan pers usai pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi terkait kasus penyerangan Novel Baswedan di Istana, Jakarta, Senin (31/7). (Laily Rachev/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan, motif penembakan yang dilakukan anggota Brimob, Bripka BT terhadap dua rekannya, Brigadir BW dan Brigadir AS di Blora, Jawa Tengah, murni karena masalah pribadi. Usai menembak mati dua temannya, Brigadir BT diduga langsung bunuh diri.

"Insiden Blora kami sudah lakukan investigasi, motifnya pribadi stres karena utang," ujar Tito saat rapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Menurut dia, selama ini, aturan peminjaman senjata sudah diatur secara ketat. Jika dalam kasus di Blora ada penyalahgunaan senjata, maka dia berjanji menindaknya dengan tegas.

"Kasus yang terjadi di Blora, jika ada penyalahgunaan terhadap senjata api termasuk pembinaan yang kurang tegas, akan ada sanksi," ucap Tito.

Insiden di Blora ini, Tito berharap, tidak ada yang mengeneralisasi persepsi tentang anggota Polri. Dia mengatakan, ini hanya ulah dari seorang anggota.

"Di Polri, ada ribuan anggota yang memiliki senjata api, namun tidak ada masalah. Hanya di Blora ini," jelas Tito.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

Tak Ada Cekcok

Sebelumnya, anggota Brimob berinisial Bripka BT menembak dua rekannya, Brigadir BW dan Brigadir AS. Usai menembak mati dua temannya, Brigadir BT diduga langsung bunuh diri.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono menuturkan, peristiwa itu terjadi di kawasan sumur pengeboran minyak PT Sarana Gas Trembul (SGT), Blora, Jawa Tengah. Insiden tragis itu terjadi pada Selasa, 10 Oktober 2017 sekitar pukul 18.00 WIB.

Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri ini membantah, sempat terjadi cekcok atau keributan antara Bripka BT dengan dua korbannya. Menurut Condro, dari hasil interogasi saksi dan olah TKP, tidak didapati informasi tersebut.

"Itu dari saksi yang ada sebelumnya tidak ada (cekcok). Termasuk rekan di barak sebelahnya tidak ada percecokan. Tapi memang ada tiga kali suara tembakan," terang Condro.

Oleh karena itu, Condro menduga insiden penembakan yang berujung pada bunuh diri Bripka BT disebabkan masalah pribadi.

"Dimungkinkan motif pribadi dari mereka. Saya yakin semua punya persoalan pribadi, sehingga melibatkan rekan yang sama-sama dia," ujar Condro.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya