Berdebar-debar, Inikah Gejala Utama Kelainan Irama Jantung?

Anda mungkin cemas, berdebar-debar merupakan gejala utama kelainan irama jantung, tapi ternyata bukan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 12 Okt 2017, 07:00 WIB
Jantung yang berdebar-debar bukan gejala utama kelainan irama jantung.

Liputan6.com, Jakarta Jantung yang berdebar-debar bukan termasuk gejala utama dari kelainan irama jantung atau fibrilasi atrium (FA). Anda mungkin cemas saat jantung berdebar-debar.

"Gejala utama bukan berdebar-debar. Tapi yang utama adalah cepat lelah dan tidak bertenaga. Irama jantung juga tidak teratur," kata Guru Besar Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI, Prof Dr dr Yoga Yuniadi, SpJP(K) saat ditemui dalam acara "Raba Nadi, Kenali Fibrilasi Atrium (FA), Hindari Kelumpuhan!" di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta, Rabu (11/10/2017).

Gejala lain, pasien merasakan nyeri dada juga berdebar-debar. Kelainan irama jantung terjadi karena aktivitas listrik di serambi, yang mengalirkan darah ke bilik jantung mengalami gangguan.

Darah, yang menuju ke bilik jantung pun berputar-putar dan bisa membentuk gumpalan darah. Gumpalan darah ini dapat terlepas, kemudian menuju otak. Hal ini mengakibatkan seseorang terkena stroke.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Cek denyut nadi

Agar terhindar dari kelainan irama jantung, sebaiknya jangan menunggu gejala muncul. Anda bisa melakukan pemeriksaan dini dengan Meraba Nadi Sendiri (MENARI).

"Anda bisa letakkan tiga jari (telunjuk, jari tengah, jari  manis) di pangkal pergelangan tangan (di bawah ibu jari). Hitung denyut nadi bisa per 10 detik atau 1 menit. detik. Kalau denyut nadi Anda per 10 detik sebanyak 6-7 denyutan. Itu normal," tambah dr Yoga.

Adapun denyut nadi tiap 1 menit bagi orang yang sehat dan bugar akan menghasilkan 60-95 denyutan. Angka ini termasuk normal. Jika angka denyutan melebihi angka normal, segera memeriksakan diri ke dokter.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya