Hanura: Permintaan Jokowi Agar Anggota Kabinet Tak Gaduh Tepat

Presiden Jokowi meminta agar semua menteri dan pimpinan lembaga bersama-sama menjaga stabilitas politik.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 04 Okt 2017, 14:55 WIB
Partai Hanura menilai telah terjadi krisis kepercayaan masyarakat terhadap proses penegakan hukum di Indonesia selama 2013 urai Sarifuddin Sudding (Ketua Fraksi Partai Hanura). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Hanura sependapat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar para 'pembantunya' tidak membuat gaduh terutama memasuki tahun politik.

"Saya kira memang tepat yang disampaikan oleh Presiden, supaya institusi kementerian dan lembaga bisa menahan diri, tidak membuat kegaduhan dalam kondisi bangsa seperti ini," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Hanura Sarifuddin Sudding di Jakarta, Rabu (4/10/2017).

Dia mengatakan, saat ini banyak masalah atau isu yang dimunculkan namun tidak produktif sama sekali. "Bagaimana ketika ada isu seperti ini dikomunikasikan lintas institusi dan itu tidak dipublish sedemikian rupa sehingga itu jadi polemik," ucap dia.

Sudding berharap, semua isu yang tidak produktif ini diakhiri. Dia meminta agar Presiden Jokowi pun dapat mengambil sikap tegasnya.

"Presiden harus mengambil sikap tegas dan saya kira DPR akan melakukan kontrol pengawasan terhadap institusi-institusi ini supaya tidak membuat kegaduhan," tutur Sudding.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar semua menteri dan pimpinan lembaga bersama-sama menjaga stabilitas politik. Dia meminta para menteri dan pimpinan lembaga terus berkerja sama dan bersinergi.

"Terus bersinergi, jaga stabilitas politik, jaga stabilitas ekonomi. Tingkatkan kinerja kita. Tingkatkan prestasi kita dalam mendukung semua program yang berkaitan dengan pembangunan negara kita," kata Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

2 dari 2 halaman

Masuk Tahun Politik

Jokowi mengingatkan, tahun 2018 adalah tahun politik. Pada 2019 juga akan terjadi pemilihan legislatif hingga pemilihan presiden. Untuk itu, Jokowi menegaskan, jangan sampai ada kontroversi.

"Perlu saya ingatkan 2018 sudah tahun politik. Ada pilkada, ada tahapan pileg, pilpres sudah masuk. Oleh sebab itu, jangan melakukan hal yang bisa menimbulkan kegaduhan dan kontroversi," kata Jokowi.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya