Apa Nama Lain Mitsubishi Xpander untuk Ekspor?

Penggunaan nama global bisa memberikan efisiensi dalam hal promosi.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 03 Okt 2017, 19:29 WIB
Tampilan mobil Mistubishi Xpander usai perakitan di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (2/10). Kendaraan model MPV ini dirancang seiring meningkatnya permintaan konsumen Indonesia terhadap kendaraan berkualitas tinggi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Bekasi PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) selaku agen pemegang merek Mitsubishi di Indonesia dipastikan mengekspor Xpander pada awal 2018. Dengan begitu, Mitsubishi Xpander akan menjadi model kendaraan Mitsubishi Motors pertama yang diekspor dari Indonesia.

Menurut Chief Operating Officer Mitsubishi Motors Corporation, Trevor Mann, negara-negara yang akan dituju untuk ekspor sementara di seputar ASEAN, seperti Filipina dan Thailand. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan akan memperluas ke negara lainnya.

Namun, pertanyaan pun mencuat apakah Mitsubishi akan mengganti nama seperti beberapa merek dan model mobil lainnya?

“Dulu memang mobil yang dihadirkan dipilih namanya yang lebih cocok untuk pasar lokal. Namun, semakin ke sini kami lebih menghargai nama produk yang bisa dipakai secara global,” ungkap Trevor saat ditemui di pabrik Mitsubishi di kawasan GIIC, Deltamas, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/10/2017).

Lebih lanjut, dia menyatakan, jika menggunakan nama global, hal itu akan memberikan efisiensi dalam hal promosi.

“Dan kalau nama produk dipilih dengan benar, tidak hanya bisa untuk branding secara lokal, tetapi juga di seluruh dunia,” ucapnya.

Trevor mengklaim bahwa Mitsubishi Xpander yang keluar dari pabrik Mitsubishi di Indonesia dan diekspor keluar negeri dipastikan memiliki kualitas sama dengan Mitsubishi global.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Begini Cara Mitsubishi Kebut Pengiriman Xpander ke Konsumen

Sejak pertama kali diluncurkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Agustus 2017 lalu, Mitsubishi mengklaim produk terbarunya, Xpander, telah terpesan hingga lebih 23 ribu Surat Pemesanan Kendaraan (SPK).

Menurut Trevor Mann, dengan tingginya pemesanan Xpander, hal itu membuat Mitsubishi dapat meningkatkan produksi.

"Untuk merespos jumlah permintaan konsumen yang signifikan terhadap Xpander kami menerapkan shift kedua di pabrik ini, satu bulan lebih cepat," ungkap Trevor di pabrik Mitsubishi di kawasan GIIC, Deltamas, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/10/2017).

Penambahan shift untuk pengerjaan Mitsubishi Xpander disebut sebagai bukti potensi besar baik untuk pasar Indonesia maupun wilayah ASEAN.

Tak hanya itu, Mitsubishi Xpander  direncanakan menjadi kendaraan Mitsubishi Motors pertama yang diekspor dari Indonesia pada awal 2018.

Trevor mengatakan, alasan ekspor Xpander dijual ke luar negeri lantaran Mitsubishi tak mau mengandalkan penjualan di pasar domestik yang tergantung pada kondisi ekonomi dalam negeri.

"(Ekspor) Regional ASEAN, seperti Filipina dan Thailand. Tidak menutup kemungkinan ke negara-negara lain. Angka tidak bisa kami sebutkan, tapi pasar Indonesia cukup signifikan," tuturnya.

Kapasitas pabrik dalam memproduksi Xpander mencapai 80 ribu unit per tahun. Namun, karena produksi baru dimulai pada September 2017, Xpander yang akan dibuat belum maksimal, yaitu hanya 12 ribu unit hingga akhir Desember 2017.

Selain menggenjot produksi, Mitsubishi juga menyiapkan ratusan diler baru guna menarik konsumen dan penyebarannya. Mitsubishi menargetkan 120 diler hingga akhir tahun fiskal atau Maret 2017.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya