Kader Golkar Jabar Ancam Duduki Kantor DPP

Lalam menjelaskan kader Golkar Jabar akan berangkat menggunakan bus dari masing-masing kabupaten atau kota se-Jawa Barat.

oleh Abramena diperbarui 02 Okt 2017, 07:57 WIB
Ada sekitar 50 bus dan 50 kendaraan kecil yang siap mengangkut kader Golkar se-Jabar yang akan demo di kantor DPP. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Purwakarta - Ribuan pengurus dan kader Partai Golkar Jawa Barat akan menyambangi kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Nelly Murni, Jakarta Barat, siang ini. Mereka bahkan siap menginap di kantor jika, tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Demonstrasi ini dilakukan agar DPP Partai Golkar segera keluarkan surat rekomendasi, agar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dicalonkan sebagai calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada Jabar 2018.

"Kami sudah siapkan 10 bis untuk kader Golkar di Purwakarta, nanti di sana dari daerah lain juga ada. Kami juga ada rencana menginap jika surat rekomendasi tak kunjung keluar," kata Sekretaris Partai Golkar Purwakarta Lalam Martakusuma, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/10/2017).

Lalam menjelaskan, massa akan berangkat menggunakan bus dari masing-masing kabupaten atau kota se-Jawa Barat. Setidaknya terdapat 50 bus yang siap mengantar kader Golkar.

"Untuk kendaraan kecil yang menggunakan mobil pribadi juga banyak. Kalau yang terdata, ada sekitar 50 mobil pribadi berangkat ke DPP," ujar Lalam yang juga bertugas sebagai koordinator lapangan aksi tersebut.

 

2 dari 2 halaman

Kenaikan Elektabilitas Golkar di Jabar

Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat Sukim Nur Arif mengatakan, pihaknya hanya menjadi fasilitator bagi kader yang menaruh kecintaan terhadap partai.

Sebab, kondisi internal Partai Golkar terus mengalami penurunan elektabilitas secara nasional. Sedangkan, kondisi sebaliknya, yakni kenaikan elektabilitas sedang terjadi di Jawa Barat dalam dua tahun terakhir.

"Sejak dipimpin oleh Kang Dedi Mulyadi, Golkar di Jawa Barat terus mengalami kenaikan elektabilitas. Berdasarkan survei CSIS itu dari 8,6%, kini naik menjadi 18,9%. Kenaikan ini hemat saya harus juga didorong dalam skala nasional," jelas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya