Skema Elektrifikasi Mazda, Mobil Listrik Masih Jauh

Di ajang Global Tech Forum, yang dihelat di Frankfurt, Jerman, Mazda mengumumkan rencana jangka panjang mereka terkait dengan elektrifikasi.

oleh Rio Apinino diperbarui 08 Sep 2017, 06:10 WIB
Mesin All New Mazda CX-5.

Liputan6.com, Frankfurt - Di ajang Global Tech Forum, yang dihelat di Frankfurt, Jerman, Mazda mengumumkan rencana jangka panjang mereka terkait dengan elektrifikasi. Pada 2035, mereka berencana untuk menanamkan teknologi ini pada semua kendaraannya.

Di tingkat global, sampai saat ini lineup Mazda masihlah kendaraan konvensional (mesin pembakaran dalam), dengan teknologi andalan bernama SkyActiv. Nantinya rentan kendaraan Mazda akan termasuk mild hybrid, plug-in hybrid, hingga fully electric.

Namun begitu di forum itu mereka tidak mengatakan apapun soal kendaraan sel bahan bakar (fuelcell), yaitu kendaraan bertenaga listrik yang dihasilkan dari konversi hidrogen. Bisa jadi kendaraan seperti ini memang tidak bakal mereka kembangkan sampai kapanpun.

Ichiro Hirose, Managing Executive Officer for powertrain development Mazda, mengatakan bahwa perusahaan akan masuk ke kontestasi elektrifikasi secara bertahap. Ia mengatakan strategi ini adalah yang paling tepat untuk "memperkenalkan kendaraan listrik".

Mazda akan memulainya pada 2019. Di tahun ini mereka akan memperkenalkan kendaraan mild hybrid, di mana motor listrik bekerja sebatas membantu kinerja mesin konvensional sebagai penggerak utama. Kemudian, tahun 2021, diharapkan sudah ada Mazda plug-in hybrid.

Bukan hanya listrik, pabrikan asal Jepang yang sering disebut punya "cita rasa Eropa" ini juga akan memperkenalkan teknologi otonomos. Dalam hal ini, mereka telah mempersiapkan divisi khusus bernama Mazda HQ. Divisi ini akan menguji mobil otonomos buatan sendiri pada 2020.

Harapannya, lima tahun setelah pengujian semua kendaraan yang mereka jual telah dilengkapi dengan fitur otonomos, meski tidak sampai pada taraf mobil benar-benar bergerak sendiri dengan durasi lama.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Maksimalisasi Mesin Konvensional

Sebelum rencana elektrifikasi itu tereksekusi, Mazda akan tetap memaksimalkan mesin konvensional. Mereka baru-baru ini mengumumkan siap memperkenalkan kendaraan yang dilengkapi mesin pengapian kompresi (compression ignition engine).

Mesin pengapian kompresi, dikutip dari Automotive News, adalah sejenis mesin yang "menggabungkan atribut terbaik dari mesin Diesel dan bensin".

Dari mesin ini, bensin akan dikompresi hingga tekanan tinggi sehingga bisa menyala tanpa perlu percikan dari busi, sebagaimana yang umum pada mesin bensin.

Dengan mesin ini, torsi dan efisiensi bahan bakar bisa lebih baik 30 persen dibanding mesin bensin Skyactiv-G mereka yang ada saat ini.

Senior Managing Officer Mazda, Kiyoshi Fujiwara, mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan sebetulnya adalah "tugas" yang harusnya dilakukan pabrikan lain.

"Kami pikir ini adalah tugas penting dan mendasar untuk mengejar mesin pembakaran internal yang ideal. Elektrifikasi itu perlu, tapi mesin konvensional harus datang lebih dulu," terang Fujiwara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya