Cadangan Devisa Naik Jadi US$ 127,76 Miliar per Juli 2017

Bank Indonesia menyatakan, kenaikan cadangan devisa dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah, penerimaan pajak dan devisa ekspor.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Agu 2017, 16:40 WIB
Bank Indonesia menyatakan kenaikan cadangan devisa dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah, penerimaan pajak dan devisa ekspor.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa sebesar US$ 127,76 miliar per akhir Juli 2017 atau naik US$ 4,67 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Juni 2017 sebesar US$ 123,09 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan, peningkatan cadangan devisa itu dipengaruhi oleh penerimaan devisa antara lain berasal dari penerbitan global bonds pemerintah, penerimaan pajak, dan devisa ekspor migas bagian pemerintah. Selain itu juga hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas.

"Penerimaan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa terutama untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo," kata dia seperti dikutip dari laman BI, Senin (7/8/2017).

Adapun posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2017 itu cukup untuk membiayai 9,0 bulan impor atau 8,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

BI juga menilai cadangan devisa itu mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya