Mengenal Ban Basah dan Kering di MotoGP, Apa Itu?

Untuk ajang MotoGP, terdapat tiga jenis ban, yaitu ban kering atau slick, ban basah atau rain, dan ban intermediate.

oleh Arief Aszhari diperbarui 07 Agu 2017, 18:06 WIB
Ban Michelin akan dipakai semua pebalap pada MotoGP 2016. (MotoGP)

Liputan6.com, Jakarta - Strategi jitu pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, di MotoGP Republik Ceko, Minggu (6/8/2017), membuahkan hasil manis. Pembalap 24 tahun ini memutuskan mengganti motor di lap kedua, lebih cepat dibanding rival, dan mampu meraih podium di Sirkuit Brno.

Balapan seri ke-10 MotoGP 2017 ini berlangsung flag to flag, setelah cuaca berubah drastis. Sebelum balapan dimulai, berstatus wet race, meskipun cuaca cerah, dan pembalap diwajibkan memakai ban basah. Namun, ketika balapan berlangsung, kondisi trek mulai kering, dan pembalap harus mengganti ban kering.

Strategi pembalap asal Spanyol ini cukup gemilang, karena merasa kecepatan motornya berkurang, Marquez masuk pit di akhir lap kedua, sementara satu lap kemudian baru Lorenzo, Vinales, dan beberapa pembalap lain baru masuk pit. Sementara Valentino Rossi dan Dovizioso, baru ganti motor dengan ban kering di akhir lap kelima.

Melihat hal tersebut, strategi penggunaan ban di balap motor memang sangat berpengaruh. Untuk ajang MotoGP, terdapat tiga jenis ban, yaitu ban kering atau slick, ban basah atau rain, dan ban intermediate.

Dilansir dari berbagai sumber, untuk ban slick atau kering, sesuai namanya diperuntukan jika trek dalam kondisi kering. ban tersebut memiliki permukaan yang halus (botak), agar traksi ban lebih maksimal.

Dengan menggunakan ban ini, kecepatan maksimal akan bisa dicapai, dan ban ini bekerja optimal dengan suhu sekitar 100 derajat Celcius.

 

 

2 dari 2 halaman

Next

Foto dok. Liputan6.com

Sementara untuk ban rain atau hujan, digunakan jika trek basah atau saat hujan berlangsung. Ban ini memiliki alur untuk memecah air agar pembalap tidak mengalami aquaplaning dan tergelincir.

Sementara untuk ban intermediate, mirip dengan ban kering atau slick, tapi menggunakan alur. Ban ini biasanya digunakan saat lintasan basah, tapi tidak hujan.

Lalu, bagaimana pembalap menggunakan ban kering lalu turun hujan?

Biasanya, pembalap akan mengganti motor dengan menggunakan ban basah, karena jika tidak pasti mudah tergelincir. Begitu juga sebaliknya, ketika pembalap menggunakan ban basah dan kondisi trek sudah mulai kering, maka pembalap harus mengganti dengan ban slick, agar ban tidak cepat habis, karena ban basah memiliki komposisi yang lebih lunak.

Mengenai hal tersebut, maka muncul istilah balapan flag to flag. Artinya, pembalap bisa mengganti motor dengan ban yang berbeda sesuai dengan strategi masing-masing. *

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya