Teknologi untuk Bantu Tidur, Efektifkah?

Tidur merupakan kebutuhan pokok yang perlu dilakukan, disayangkan kesibukan sehari-hari dapat mengurangi waktu tidur kita.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jul 2017, 15:30 WIB
Ilustrasi Foto Tidur (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Tidur merupakan kebutuhan pokok yang perlu dilakukan. Setelah seharian menjalani aktivitas yang sibuk, tubuh perlu diistirahatkan.

Orang dewasa normalnya butuh tidur 6-7 jam sehari. Sayangnya, kadang kesibukan mengurangi waktu tidur kita. Padahal, kurang tidur bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

Jika biasanya menggunakan pil tidur, kali ini kamu bisa tidur nyenyak dengan bantuan teknologi. Sebuah startup teknologi bernama Sleep Number merilis alat bantu tidur yang diberi nama Dream.

Mengandalkan suara, gerak teratur dan ritme otak, alat ini bisa membantu penggunanya agar tidur lebih lelap.

Selain itu, Sleep Number memiliki kasur pintar bernama 360 Smart Bed. Jika penggunanya banyak gerak, alat ini akan mengasumsikan penggunanya sulit tidur.

Secara otomatis, alat ini akan menyesuaikan keempukan matras sehingga tidur menjadi nyenyak. 360 Smart Bed dijual seharga Rp 47-67 juta.

Dr. Kushida, salah satu profesor psikologi dan perilaku di Universitas Stanford beranggapan, teknologi ini positif karena membangun kesadaran tentang pola tidur.

Sayangnya, teknologi ini hanya mengandalkan deteksi pergerakan pengguna, bukan nyenyak atau tidaknya tidur.

(Theofilus Ifan Sucipto/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya