Ulos Simalakama, Warna-warni Budaya Batak

Menjadi orang Batak itu tak mudah. Adat mengikat dan mengatur kehidupan. Jika tak bijaksana mengambil keputusan, salah-salah terjebak dalam konflik.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Okt 2010, 17:21 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Dari bibir aktor Yama Carlos dan aktris Gea, penjelasan singkat mengenai budaya Batak dijabarkan. Intinya, jika tak mengenal budaya tersebut, pasti akan kewalahan berhadapan dengan budaya Batak. Banyak aturan adat yang mengikat dan mengaturan kehidupan.
 
Jika tak bijaksana mengambil keputusan, salah-salah terjebak dalam konflik. Bahkan, masalah bisa muncul hanya karena selembar kain ulos. Persoalannya, bagi orang Batak, ulos bukan sekadar kain tenun biasa. "Ulos paropa itu doa ibu. Itu akan diberikan pada cucu pertama dari pihak laki-laki," ucap Yama dalam tayangan Status Selebritis SCTV, Sabtu (9/10). 
 
Ceritanya makin membuat penasaran karena konflik tercipta berpadu dengan suasana alam Samosir yang terkenal. "Bagian paling serunya pas kita di gereja," ujar Gea semangat. Katanya, sewaktu pengambilan gambar di gedung gereja, kru tak menggunakan talent. Syuting dilakukan selepas kebaktian. Jemaat dan pendeta yang diminta spontan berakting malah larut dalam atmosfir haru film tersebut.
 
Ulos Simalakama, sebuah cerita persoalan budaya yang difilmkan. Tertarik? (AIS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya