Harga Minyak Rebound Imbas Pelemahan Dolar

Harga minyak ditutup naik pada perdagangan Jumat kemarin waktu Amerika Serikat menyusul pelemahan dolar.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 24 Jun 2017, 06:24 WIB
Harga minyak dunia kembali tertekan seiring permintaan melambat, sedangkan produksi minyak melimpah dan kekhawatiran ekonomi global.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak ditutup naik pada perdagangan Jumat kemarin waktu Amerika Serikat menyusul pelemahan dolar.

Meski mengalami kenaikan, harga minyak mentah dunia ini menetap di level rendah 5 kali berturut-turut secara mingguan, setelah program pemangkasan produksi yang dilakukan OPEC gagal mengurangi kelebihan pasokan.

Harga minyak mentah acuan dunia Brent naik 32 sen atau 0,7 persen dan menetap di level US$ 45,54 per barel seperti yang dilaporkan Reuters, Sabtu (24/8/201)

Sementara harga minyak mentah acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate naik 27 sen atau 0,6 persen ke level US$ 43,01 per barel.

Secara mingguan, kedua minyak acuan ini turun 3,0 persen. Minyak sejauh ini berada di level terendah sejak 10 bulan, dipicu oleh kekhawatiran yang sedang terjadi soal kelebihan produksi.

Slot lima minggu tersebut merupakan penurunan terpanjang dari penurunan mingguan untuk kontrak bulan depan sejak Agustus 2015.

Harga nebghentikan kenaikan sebelumnya setelah perusahaan jasa minyak Baker Hughes (BHI.N) menunjukkan pengeboran A.S. menambahkan 11 pengeboran minyak minggu ini, kenaikan terbesar dalam tiga minggu.

"Jumlah rig yang lebih tinggi minggu ini mencerminkan keputusan yang dibuat beberapa bulan yang lalu ketika harga minyak lebih tinggi," kata James Williams, presiden WTRG Economics di Arkansas. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya