Sukses

Harga Minyak Dunia Hari Ini Tergelincir Usai Stok di AS Melonjak

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei turun 27 sen atau 0,33% menjadi USD 81,35 per barel pada hari Rabu.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak dunia berjangka turun untuk hari kedua pada hari Rabu (Kamis waktu Jakarta) karena stok minyak mentah AS meningkat.

Dikutip dari CNBC, Kamis (28/3/2024), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei turun 27 sen atau 0,33% menjadi USD 81,35 per barel pada hari Rabu. Sedangkan harga minyak mentah Brent untuk ​kontrak pengiriman Mei turun 16 sen atau 0,19% menjadi USD 86,09 per barel. 

Stok minyak mentah komersial AS, tidak termasuk cadangan minyak strategis, naik 3,2 juta barel untuk pekan yang berakhir 22 Maret, menurut Administrasi Informasi Energi. Persediaan bensin naik 1,3 juta barel.

Produksi minyak mentah dalam negeri tidak berubah pada 13,1 juta barel per hari. Produk yang dipasok ke pasar, yang mewakili permintaan, turun 212.000 barel.

Sepanjang 2024, harga minyak WTI telah menguat 13,54%, sementara harga minyak Brent naik 11,75%.

Harga Minyak Dunia Tergelincir di Tengah Perang Ukraina Vs Rusia yang Tak Kunjung Usai

Kemarin, harga minyak mentah berjangka tergelincir pada hari Selasa karena para pedagang menilai dampak perang di Eropa Timur dan Timur Tengah terhadap gambaran pasokan.

Dilutip dari CNBC, Rabu (27/3/2024), harga minyak mentah Kontrak West Texas Intermediate untuk bulan Mei turun 33 sen, atau 0,4%, menjadi USD 81,62 per barel. Kontrak Brent untuk bulan Mei turun 50 sen, atau 0,58%, menjadi USD 86,25 per barel.

Ukraina telah meningkatkan serangan pesawat tak berawak terhadap kilang minyak Rusia, sehingga mengakibatkan kapasitas produksi sebesar 900.000 barel per hari terhenti, menurut Goldman Sachs.

Pemadaman listrik bisa memakan waktu berminggu-minggu untuk diperbaiki dan, dalam beberapa kasus, mungkin terjadi hilangnya kapasitas secara permanen, kata bank investasi tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dampak Gangguan

Dampak gangguan terhadap harga minyak mentah kemungkinan akan beragam, dengan penurunan permintaan kilang yang bersifat bearish dan potensi penurunan ekspor minyak Rusia yang bersifat bullish, kata Goldman.

Konflik Laut MerahSementara itu, krisis Laut Merah telah menyebabkan penumpukan 100 juta barel minyak di perairan internasional karena perusahaan pelayaran mengalihkan arus perdagangan untuk menghindari serangan militan Houthi, menurut bank tersebut.

Gangguan di Laut Merah ditambah dengan gesekan pelayaran Rusia telah menyebabkan kenaikan harga minyak mentah hingga $4 per barel karena penarikan stok komersial yang lebih besar dari perkiraan, menurut Goldman.

3 dari 4 halaman

Harga Minyak Dunia Kembali Melambung Usai Ukraina Serang Kilang Rusia

Harga minyak dunia kembali naik pada perdagangan hari Senin didorong oleh serangan drone Ukraina yang menganggu fasilitas penyulingan Rusia. Selain itu kenaikan harga minyak dunia juga terjadi setelah Moskow mengeluarkan perintah pengurangan produksi untuk memenuhi target OPEC+.

Mengutip CNBC, Selasa (26/3/2024), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak bulan Mei naik USD 1,32 atau 1,64% menjadi USD 81,95 per barel.

Sedangkan harga minyak Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia untuk kontrak bulan Mei bertambah USD 1,32 atau 1,55% menjadi USD 86,57 per barel.

Sumber dari kalangan industri pada hari Senin mengatakan bahwa Rusia telah memerintahkan perusahaan-perusahaan untuk mengurangi produksi minyak guna memenuhi komitmen Moskow terhadap OPEC+. Beberapa negara OPEC+ telah menyetujui pengurangan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga kuartal II 2024.

 

4 dari 4 halaman

Serangan Ukraina

Selain itu, serangan pesawat tak berawak Ukraina menyebabkan kebakaran di kilang minyak Kuibyshev di kota Samara pada akhir pekan. Sumber industri mengatakan bahwa salah satu unit penyulingan utama di fasilitas tersebut hancur setelah serangan tersebut.

Ukraina telah melancarkan kampanye serangan terhadap infrastruktur energi Rusia sejak awal tahun dan intelijen Ukraina mengklaim selusin fasilitas telah berhasil diserang.

Setidaknya 10% dari kapasitas penyulingan Rusia telah terganggu akibat serangan tersebut, menurut intelijen Inggris.

“Tergantung pada tingkat kerusakannya, perbaikan besar bisa memakan waktu dan biaya yang besar,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan akhir pekan lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini