Penguatan Dolar Dorong Harga Emas ke Zona Negatif

Harga emas turun dan berada di teritori negatif pada perdagangan kemarin

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 20 Jun 2017, 06:36 WIB
Permintaan emas menguat terutama dari India membuat harga emas semakin berkilau di awal pekan.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun dan berada di teritori negatif pada perdagangan kemarin, menyusul dolar naik dan membuat investor beralih ke aset yang beresiko rendah.

Emas telah diliputi nada suram setelah sinyal baru-baru ini dari Federal Reserve untuk setidaknya menaikkan suku bunga satu kali lagi sebagai pandangan optimis mengenai ekonomi No 1 di dunia.

Pandangan itu membuat logam kuning ini turun untuk minggu kedua berturut-turut pekan lalu karena kenaikan suku bunga membuat emas dan komoditas lainnya, yang tidak menghasilkan imbal hasil, kurang menarik.

Indeks dolar kemarin naik 0,3 persen terhadap sekeranjang mata uang lain. Dolar yang menguat membuat aset yang dijual menggunakan dolar ini lebih mahal bagi mereka yang memegang mata uang lain.

Melansir Marketwatch, Selasa (20/6/2017), emas untuk pengiriman Agustus turun US$ 9,8 atau 0,8 persen ke level US$ 1.246,7 per ounce. Logam menderita kerugian 1,2 persen penurunan dalam mingguan.

Pekan lalu, Kepala Bank Sentral The Federal Reserve, Janet Yellen menuturkan rencananya untuk menaikkan suku bunga setidaknya sekali lagi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya