Tak Perlu Paspor dan Boleh Mengebut, 10 Hak Istimewa Ratu Inggris

Hingga kini, ada sejumlah hak istimewa yang masih melekat pada Ratu Kerajaan Inggris.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 05 Jun 2017, 18:00 WIB
Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip (Reuters)

Liputan6.com, London - Ratu Elizabeth II menjadi monarki terpanjang di dunia. Ia naik takhta menjadi penguasa Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru sejak 1952.

Sang Ratu telah berkuasa sejak kalangan monarki memiliki hampir segala wewenang di masa lalu. Namun, di masa kini, ada sejumlah batasan terkait dengan keleluasaannya memimpin Inggris.

Namun demikian, seperti dikutip dari wonderslist.com pada Senin (5/6/2017), ada sejumlah hak istimewa yang masih melekat padanya sebagai Ratu di Kerajaan Inggris:

1. Boleh Menyantap Angsa

Pendataan angsa tersebut diperlukan lantaran menurut tradisi, seluruh angsa yang berada di Inggris merupakan milik ratu Inggris, Shepperton, Inggris (18/7). (REUTERS/Toby Melville)

Di Inggris, berburu angsa merupakan hal terlarang, apalagi menyantapnya. Tapi larangan itu tidak berlaku bagi Sang Ratu.

Angsa di Inggris dianggap dilindungi oleh Sang Ratu sehingga ia pun disebutkan sebagai pemilik semua angsa tanpa pemilik di seluruh sungai Thames. Tapi ia pun memiliki kebebasan untuk mengolah santapan kegemaran para leluhurnya, yaitu angsa panggang.

Jadi, selagi di Inggris, cari saja panggangan burung yang lain semisal ayam, merpati, atau kalkun.

Selain angsa, kepemilikan juga berlaku bagi lumba-lumba dan paus yang ada dalam perairan Inggris.

2. Tanpa SIM

Semua SIM di Inggris diterbitkan demi nama Ratu, jadi terdengar janggal jika ia menerbitkan SIM untuk dirinya sendiri. Namun demikian, bukan berarti ia menjadi pengemudi yang sembarangan.

Sang Ratu pernah menjadi pengemudi ambulans saat Perang Dunia II. Ketika Pangeran Saudi Arabia berkunjung pada 1998, ia mengantarkan tamunya dengan mengemudi sendiri Land Rover miliknya.

Bagi beberapa orang, hal tersebut dimaksudkan untuk menyentil larangan mengemudi bagi kaum wanita di Saudi Arabia.

3. Mengemudi Tanpa Batas Kecepatan

Selain mengemudi tanpa SIM, Sang Ratu boleh mengemudikan kendaraan dalam kecepatan sesuka hatinya. Ia boleh melewati batas kecepatan yang berlaku bagi semua warga.

Mendiang saudara kandungnya, Putri Margaret, tidak memiliki hak istimewa itu. Menurutnya, Sang Ratu mengemudi dengan cukup kencang, walaupun sekarang hanya mengemudi di lahan miliknya.

Tak Perlu Paspor

4. Tidak Perlu Paspor

4 Fakta Tentang Ratu Elizabeth, paspor inggris (wikipedia)

Ratu Elizabeth adalah satu dari segelintir orang di dunia yang tidak memerlukan paspor untuk bepergian.

Serupa halnya dengan SIM, paspor Inggris diterbitkan demi namanya. Dengan demikian ia tidak memerlukan paspor atas namanya demi namanya.

5. Tidak Wajib Memberi Informasi

Dalam masyarakat demokratis seperti Inggris, wartawan dan publik memiliki kebebasan untuk meminta informasi dan mengajukan pertanyaan wajar tentang suatu hal.

Sementara itu, Keluarga Kerajaan dapat menggunakan wewenang mereka untuk menghalangi kebebasan informasi tersebut. Dengan demikian, privasi kehidupan Ratu dan keluarganya bisa terjaga.

6. Bebas Kewajiban Pajak

Ilustrasi Pajak (iStockphoto)​

Semua warga yang berpenghasilan di Inggris wajib melaporkan pajaknya dan membayar bilamana perlu. Sang Ratu tidak memiliki kewajiban itu.

Walaupun tidak memiliki kewajiban tersebut, Sang Ratu telah membayar pajak secara sukarela sejak 1992.

7. Boleh Memulai Perang

Sang Ratu memiliki wewenang untuk menyatakan perang dan juga untuk menolak membuat perdamaian dengan negara manapun di dunia.

Urusan pernyataan perang biasanya dilakukan oleh Parlemen, tapi tidak bisa terjadi tanpa persetujuan Ratu.

Seandainya ia menyatakan perang terhadap Amerika Serikat (AS) sekalipun, maka hal itu tidak melanggar hukum Inggris dan negara-negara yang masih di bawah takhtanya juga ikut berperang melawan AS.

Ia bahkan bisa secara legal memecat pemerintah Australia atau Kanada jika memang berkehendak. Misalnya, ia memecat Perdana Menteri Australia pada 1975.

Boleh Melanggar Aturan

8. Menolak Undang-undang

Ketika suatu undang-undang (UU) lolos dari Parlemen dan House of Lords, maka perlu persetujuan Kerajaan melalui Sang Ratu. Wewenangnya dapat menentukan apakah UU itu diberlakukan atau tidak.

Ia bisa begitu saja menolak UU yang tidak ingin diberlakukan. Tapi wewenang itu amat jarang dilakukan monarki Inggris. Penolakan terkini terjadi pada 1708 ketika Ratu yang bertakhta saat itu menolak pembentukan milisi di Skotlandia.

9. Tidak Bisa Digugat atau Didakwa

Seseorang tidak bisa mengajukan gugatan hukum melawan Sang Ratu, karena kedudukannya di atas hukum.

Bukan hanya itu, ia tidak boleh dipenjara dan tidak perlu mengajukan bukti apapun ke pengadilan. Hal itu bahkan berlaku secara internasional.

10. Boleh Melanggar Aturan

Hal ini terdengar seperti tindakan semau sendiri, tapi sesungguhnya Ratu Inggris memang boleh melanggar aturan. Ia boleh melanggar lampu lalu lintas, bahkan boleh mengutil di toko.

Secara legal ratu boleh menjarah atau mengambil properti pribadi dalam keadaan darurat nasional. Sang Ratu juga boleh mencetak uang sendiri, bahkan sebenarnya memiliki mesin cetak uang dalam Istana Buckingham.

Ratu juga mempunyai hak untuk berbohong tentang usianya dan berpesta ulang tahun sesering mungkin. Ia boleh merampas anak-anak warga, merampok bank, atau bahkan membunuh orang dan melenggang begitu saja.

Untungnya, ia tidak melakukan semua yang sebenarnya bisa dan boleh dilakukannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya