Jokowi Ajak KPK Kawal Penggunaan Dana Desa

Presiden Jokowi sering mengingatkan untuk berhati-hati dalam menggunakan dana desa.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 18 Mei 2017, 18:02 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/5). Mereka adalah Ketua KPK Agus Rahardjo, Basaria Pandjaitan, Saud Situmorang, dan Alexander Marwata. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengingatkan untuk berhati-hati dalam menggunakan dana desa. Dana yang dikucurkan ke setiap desa itu sangat besar dan juga berpotensi diselewengkan.

Jokowi menyatakan tidak akan ragu menindak tegas mereka yang menyelewengkan dana desa. Jokowi bahkan mengajak KPK saat meninjau hasil pembangunan dari dana desa itu.

"Saya nanti ke desa bapak-bapak tidak sendirian lho. Saya bawa KPK," ujar Jokowi di hadapan para kepala daerah di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/5/2017).

Anggaran untuk dana desa setiap tahunnya terus melonjak. Pemerintah mengucurkan dana Rp 20 triliun pada 2015, naik menjadi Rp 47 triliun pada 2016, dan terus naik menjadi Rp 60 triliun pada 2017. Karena itu, Jokowi selalu mengingatkan pengelolaan terhadap dana desa ini harus hati-hati.

"Saya titip Rp 60 triliun, itu bukan uang sedikit. Bisa menjadikan desa kita baik, tapi juga bisa menjadikan kepala desa itu menjadi tersangka kalau tidak baik cara-cara pengelolaannya," kata Jokowi.

Karena itu, tegas Jokowi, penggunaan dana desa harus melibatkan seluruh warga dan transparan. Setiap warga berhak tahu jumlah dana yang diterima desa mereka dan digunakan untuk apa.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah berkali-kali berkunjung ke desa dan menanyakan perkembangan dana desa yang digunakan di tempat mereka tinggal. Hanya saja, masih banyak tidak tahu tentang dana desa.

"Saya harapkan aparat kita awasi, dana-dana anggaran-anggaran, tidak hanya dana desa, seluruh anggaran yang sudah kita keluarkan di APBN kita, di APBD kita sehingga betul-betul bermanfaat bagi rakyat," Jokowi memungkas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya