Indonesia dan Cile Sepakat Tingkatkan Perdagangan

Indonesia dan Cile masuk negara berkembang, dan memiliki komitmen membuka perdagangan dan investasi.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 12 Mei 2017, 12:21 WIB
Ratusan peti kemas di area JICT Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (18/10). Secara kumulatif, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Januari-September 2016, nilai ekspor sebesar US$ 104,36 miliar, turun 9,41% (yoy). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Cile sepakat untuk memperkuat hubungan dagang. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dengan federasi industri Cile Sociedad de Fomento Fabril (SOFOFA).

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, Indonesia dan Cile masuk kelompok negara berkembang. Keduanya memiliki komitmen untuk membuka perdagangan dan investasi.

"Seperti yang kita ketahui, Indonesia memperbaiki Daftar Negatif Investasi (DNI) yang membuatnya lebih terbuka bagi investor asing. Ini menunjukkan adanya peluang yang sangat besar dan terbuka bagi mitra bisnis asing untuk terlibat dalam ekonomi kita," kata dia, Jakarta, Jumat (12/5/2017).

Dia menuturkan, selama ini perdagangan Indonesia dan Cile masih relatif rendah karena dipengaruhi oleh beberapa hal seperti jarak yang memberi muatan tinggi terhadap biaya logistik. Kemudian, perbedaan sistem pembayaran dan kurangnya informasi mengenai permintaan dan potensi Cile.

"Kita harus terus mengembangkan potensi perdagangan yang belum dimanfaatkan oleh kedua negara agar meningkat dan kita bisa menyeimbangkan hubungan dagang," kata dia.

Rosan menyebut, Cile memiliki komitmen untuk melakukan perdagangan terbuka, terbukti dengan adanya 22 perjanjian perdagangan yang mencakup hingga 60 negara, termasuk kesepakatan dengan Uni Eropa, China, India, Korea Selatan dan Meksiko.

Ini memberi gambaran, Indonesia juga memiliki peluang besar untuk memperluas kerjasama perdagangan dan ekonomi bilateral dengan mitra dagang, seperti Cile yang berada di Kawasan Amerika Selatan.

Berdasarkan catatan Kadin, hubungan bilateral Indonesia-Cile telah dimulai sejak pertengahan tahun 1964 dan telah meningkat sejak pembukaan KBRI pada Maret 1991. Selanjutnya, ditingkatkan dengan dibentuknya Forum Konsultasi Bilateral Indonesia-Cile pada Maret 2002.

Total perdagangan dua arah antara Indonesia dan Cile baru mencapai US$ 321 juta pada 2015 dan mengalami penurunan 29 persen menjadi US$ 227 juta pada 2016. Ekspor Indonesia ke Cile adalah US$ 147 juta pada 2015 dan US$ 143 juta pada 2016. Sementara impor Indonesia adalah US$ 173 juta pada 2015 dan US$ 83 juta pada 2016.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya