Perbuatan Mulia Julia Perez untuk Penderita Kanker

Perjuangan Julia Perez memerangi kanker serviks yang menggerogoti tubuhnya telah berakhir, tetapi tidak untuk anak-anak.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 10 Jun 2017, 12:55 WIB
Perjuangan Julia Perez memerangi kanker serviks yang mengerogoti tubuhnya telah berakhir, namun tidak untuk anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta Perjuangan Julia Perez memerangi kanker serviks yang menggerogoti tubuhnya berakhir. Sabtu (10/6/2017) Jupe meninggal dunia.

Sejak beberapa tahun lalu, Jupe--sapaan Julia Perez--telah berusaha berbagai cara untuk menyembuhkan penyakitnya.

Mulai berobat di Singapura, hingga memakai BPJS pun dilakukan Julia Perez demi kesehatannya. Namun, sejak Februari hingga April 2017, Jupe tak bisa lagi keluar dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Semakin hari tubuh Julia Perez pun semakin melemah. Usai menjalankan kemoterapi terakhir, Julia Perez pun tak lagi memperlihatkan semangat hidupnya di akun Instagramnya.

Diakui sang adik, Nia Anggia, Julia Perez sempat berhalusinasi berlebihan. Diduga lantaran dirinya mengonsumsi obat-obatan.

Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Julia Perez pun telah melakukan beberapa hal yang berguna bagi penderita kanker. Dan hingga kini, perjuangan Jupe untuk penyembuhan penderita kanker pun tak akan mati

2 dari 3 halaman

Potong rambut hingga botak

Perjuangan Julia Perez memerangi kanker serviks yang mengerogoti tubuhnya telah berakhir, namun tidak untuk anak-anak.

Setelah mengetahui dirinya terserang kanker, Julia Perez pun merasa tak sendirian. Ada Ria Irawan yang kerap memberikan semangat kepada dirinya. Selain itu, ia pun semakin dekat dengan anak-anak penderita kanker.

Untuk membantu mereka, Julia Perez rela memotong rambut panjangnya yang tebal dan bagus. Tidak tanggung-tanggung, ia sampai membotakkan kepalanya agar anak-anak tersebut bisa terbantu pengobatannya.

Saat pemotongan rambut, Julia Perez pun tak tahan menahan air matanya, dirinya menangis. Bukan karena sedih tak lagi memiliki rambut, tetapi dirinya miris dengan penderita kanker lainnya yang ingin punya rambut seperti dirinya.

"Mereka nanya kenapa dipotong, rontok ya. Itu bikin aku miris. Aku langsung peluk, dan bilang semuanya akan baik-baik saja," terangnya beberapa waktu lalu.

Julia Perez pun mengaku tak mudah bisa terbebas dari penyakit mematikan seperti kanker. "Ini bentuk kepedulian aku terhadap mereka. Juga untuk memberikan semangat untuk sembuh seperti yang aku alami," lanjutnya.

 

3 dari 3 halaman

Rumah singgah

Perjuangan Julia Perez memerangi kanker serviks yang mengerogoti tubuhnya telah berakhir, namun tidak untuk anak-anak.

Di tengah penderitaan sakitnya, Julia Perez masih menebarkan kebaikan bagi sesama. Dirinya tak tega melihat penderita kanker lainnya yang memerlukan tempat untuk pengobatan.

Rupanya, ide Julia Perez mendirikan rumah singgah tersebut berasal dari seorang tukang ojek yang bisa membantu para penderita HIV/AIDS.

Rumah singgah yang didirikan Julia Perez, tahun lalu, dilengkapi dengan fasilitas pengobatan seperti kemoterapi. Jupe pun tak menagih uang pada pasien yang berobat di rumah tersebut.

"Tempat ini enggak dikenakan biaya apa pun. Nanti juga akan disiapkan makanan seadanya, pagi, siang, dan malam dari kita," ujar Julia Perez suatu ketika.

Sayangnya, rumah singgah yang menjadi cita-cita Julia Perez pun belum kelar renovasi. Untuk itu, sebagian hasil dari penggalangan dana untuk Jupe saat kritis akan dialokasikan pada pembangunan rumah tersebut.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya