Pemerintah Paris Anggarkan Rp 21 Miliar demi Basmi Tikus

Meledaknya populasi tikus ternyata menjadi masalah tersendiri bagi Kota Paris.

oleh Vina A Muliana diperbarui 12 Apr 2017, 18:49 WIB
Tikus di Paris (foto: newsela)

Liputan6.com, Paris - Meledaknya populasi tikus ternyata menjadi masalah tersendiri bagi Kota Paris. Wali Kota Paris Anne Hildago mengatakan, otoritas kotanya akan menggelontorkan 1,5 juta euro atau setara Rp 21,1 miliar (kurs 1 euro = Rp 14.092) untuk membasmi dan mengontrol pertumbuhan hewan pengerat ini.

Dilansir dari AFP, Rabu (12/4/2017), dalam wawancaranya dengan media lokal Journal du Dimanche, Higxjldago mengungkap usaha mengatasi tikus ini merupakan salah satu langkah dari 10 program prioritas pemerintah Paris untuk menegakkan kebersihan.

Selain membasmi tikus, ada beberapa program lain seperti penambahan jumlah tenaga kebersihan, memperpanjang jam truk pengambil sampah, hingga menambah tempat abu rokok di Kota Paris.

Saat mengumumkan operasi antitikus dengan dana yang besar ini, Hidalgo menyatakan Kota Paris akan membeli sejumlah perangkap tikus yang baru dan memenuhi kota dengan 30 ribu keranjang sampah, yang memiliki penopang kayu atau plexiglass.

"Kami telah mengalokasikan 500 juta euro per tahun untuk kebersihan dan pengelolaan sampah dan situasinya telah membaik. Tapi jelas diketahui bahwa Paris belum sepenuhnya bersih," tutur Hidalgo.

""Saya ingin mempercepat ini, meningkatkan upayanya. Ini merupakan prioritas utama. Di sebuah kota yang beradab, kebersihan seharusnya menjadi tanggung jawab semua orang," lanjutnya.

Terkait dengan penambahan tempat pembuangan abu rokok, Hildago menjelaskan bahwa petugas kebersihan Paris mengumpulkan 150 ton puntung rokok setiap tahun. Banyak orang yang merokok di jalanan dan membuang puntungnya ke sembarang lokasi.

Diharapkan, dengan adanya operasi ini warga Paris bisa lebih mawas diri untuk menjaga kebersihan lingkungan.

"Di sebuah kota yang beradab, kebersihan seharusnya menjadi tanggung jawab semua orang. Di Tokyo, semuanya bersih dan di sana tidak ada tempat sampah karena orang-orang menunggu hingga pulang ke rumah sebelum membuang sampah," ujarnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya