Pertahanan Terakhir Mesin Diesel

Asosiasi industri mengatakan bahwa pelarangan mesin Diesel adalah hal yang tidak benar.

oleh Rio Apinino diperbarui 12 Apr 2017, 05:11 WIB
Kendaraan melintasi persimpangan Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (10/4). Untuk mengatasi kemacetan, Dishub DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro Jaya mulai Senin (10/4) tidak akan memberlakukan sistem ganjil genap. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, London - Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT) membela mesin Diesel di tengah kecaman luas dari publik. Menurut SMMT, mesin Diesel justru bisa memainkan peran penting dalam membantu mengurangi polusi.

Pernyataan ini keluar setelah pemerintah kota London berencana membuat aturan baru khusus kendaraan Diesel bernama pajak racun (toxin taxes). Pengguna kendaraan Diesel akan dikenakan pajak 20 Pound Sterling setiap harinya.

Di bawah aturan ini, pajak akan diberlakukan bagi mobil Diesel yang berusia lebih dari empat tahun. Aturan ini akan terus ditingkatkan dalam beberapa tahun ke depan.

Menurut SMMT, aturan ini diberlakukan karena pemerintah tidak tahu apa sesungguhnya mesin Diesel itu. Untuk melawan wacana yang berkembang, sekaligus mencerdasakan masyarakat, SMMT membuat rilis tentang fakta-fakta mesin Diesel.

Salah satu aspek yang disorot SMMT adalah, menurut mereka pemerintah gagal membedakan antara mobil Diesel tua dengan yang dijual sekarang, yang notabene kompatibel dengan standar Euro6. "Aturan ini tidak adil," ujar Mike Hawes, eksekutif SMMT.

"Mobil Diesel Euro6 yang dijual hari ini adalah yang terbersih sepanjang sejarah," tambahnya, dikutip dari The Guardian, Selasa (11/4/2017).

Hawes menambahkan, mobil Diesel hari ini sudah dilengkapi dengan filter khusus dan teknologi yang dapat mengkonversi sebagian besar nitrogen oksida (NOx) menjadi nitrogen dan bahkan air yang tidak berbahaya sebelum sampai ke knalpot.

"Berkebalikan dengan laporan terakhir, mobil Diesel bukan sumber utama NOx di perkotaan," tambahnya. Pada akhirnya, menurut Hawes "mobil Diesel juga merupakan kunci untuk menangkap perubahan iklim."

Pemerintah London belum bereaksi soal pernyataan SMMT ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya