Liputan6.com, Jember: Untuk kesembilan kalinya Kota Jember menggelar acara Jember Fashion Carnaval (JFC) yang diselengarakan sebagai World Fashion Carnival, Ahad (8/7). Acara yang digelar dari pagi hinga malam itu merupakan sebuah pagelaran fashion besar-besaran yang unik dan berbeda dengan gelaran fashion show konvensional.
Kegiatan itu digelar di jalan protokol Kota Jember, sepanjang Jalan Sudarman (Central Park), Gajah Mada, hingga Sport Hall Jember. Dan, dengan panjang catwalk 3,6 kilometer, hingga tercatat dalam rekor MURI.
Dengan mengusung tema World Treasure, JFC dimaksud mengungkap keberadaan fenomena alam dan peradaban budaya masa lalu, masa sekarang, dan masa akan datang, serta diaktualisasikan lewat desain busana. Sebanyak 600 peserta tampil dengan berbagai busana unik rancangan sendiri.
Ada peserta yang mengenakan bekas karung goni, spons, pecahan kaca, bahkan buah kelapa. Para peserta diberikan kebebasan mengembangkan kreativitasnya. Sehingga mereka pun leluasa mendesain pakaiannya seunik dan seelegan mungkin. Demi tampil sebagai pemenang, tentu saja.
Hawa panas yang menerpa Kota Jember tidak membuat kesemarakkan dan antusiasme seluruh lapisan masyarakat berkurang. Mereka tumpah ruah ke jalanan demi menyaksikan acara karnaval tahunan ini.
Gelaran kali ini dihadiri ratusan ribu penonton, ribuan media, fotografer, dan observer, sebagai saksi lahirnya karya anak bangsa. Dan diharapkan melahirkan mahakarya kreatif kelas dunia.(CHR/SHA)
Kegiatan itu digelar di jalan protokol Kota Jember, sepanjang Jalan Sudarman (Central Park), Gajah Mada, hingga Sport Hall Jember. Dan, dengan panjang catwalk 3,6 kilometer, hingga tercatat dalam rekor MURI.
Dengan mengusung tema World Treasure, JFC dimaksud mengungkap keberadaan fenomena alam dan peradaban budaya masa lalu, masa sekarang, dan masa akan datang, serta diaktualisasikan lewat desain busana. Sebanyak 600 peserta tampil dengan berbagai busana unik rancangan sendiri.
Ada peserta yang mengenakan bekas karung goni, spons, pecahan kaca, bahkan buah kelapa. Para peserta diberikan kebebasan mengembangkan kreativitasnya. Sehingga mereka pun leluasa mendesain pakaiannya seunik dan seelegan mungkin. Demi tampil sebagai pemenang, tentu saja.
Hawa panas yang menerpa Kota Jember tidak membuat kesemarakkan dan antusiasme seluruh lapisan masyarakat berkurang. Mereka tumpah ruah ke jalanan demi menyaksikan acara karnaval tahunan ini.
Gelaran kali ini dihadiri ratusan ribu penonton, ribuan media, fotografer, dan observer, sebagai saksi lahirnya karya anak bangsa. Dan diharapkan melahirkan mahakarya kreatif kelas dunia.(CHR/SHA)
