Mentan Minta Petani Tak Jual Gabah ke Tengkulak

Mentan Amran Sulaiman menyarankan pada petani agar menjual berasnya ke Bulog agar petani tak rugi.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 12 Mar 2017, 01:05 WIB
Panen padi di Grobogan melimpah, namun petani meradang karena harga jual yang rendah. (Liputan6.com/Felek Wahyu).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta petani untuk menjual gabah ke Perum Badan Urusan Logistik (Bulog). Dengan menjual langsung ke Bulog, para petani akan mendapat keuntungan.

"Kalau dijual ke tengkulak hanya dihargai Rp 3.200 per kg. Tapi kalau ke bulog Rp 3.700 per kg," ujar Amran disela acara Penganugerahan Wirausaha Muda Mandiri di IPB, Bogor, Sabtu (11/3/2017).

Dengan menjual gabah ke Bulog, lanjut Amran, setidaknya petani tidak kehilangan harga sebesar Rp 500 per kilogram.

Amran menyatakan, akan terus mendorong agar Bulog membeli gabah dari petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 3.700.

"Ini dilakukan agar dapat memutus mata rantai tengkulak supaya petani tidak merugi," terang dia.

Ia menambahkan, dari hasil peninjauan langsung selama beberapa pekan di Jawa, serapan gabah hasil panen petani yang dilakukan oleh Bulog mengalami peningkatan sekitar 700 persen dibanding dua pekan sebelumnya.

"Saya sangat puas dengan serapan gabah hasil panen saat ini yang naik cukup signifikan," kata dia.

"Dua minggu lalu serapan gabah rata-rata hanya 2.000 ton per hari, dan kini meningkat mencapai 14.000 ton per hari," kata Amran.

Bahkan, gudang Bulog yang ada di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur saat ini penuh untuk menyimpan stok beras.

"Agar mencukupi stok gabah yang ada, disepakati menyewa gudang untuk dipakai Bulog," tandas Amran.

Kementan sendiri, menargetkan untuk penyerapan pada musim panen rata-rata berkisar 20 ribu hingga 30 ribu ton per hari. Dan Bulog pun untuk terus membeli gabah hasil panen petani sebanyak-banyaknya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya