Diserang Banyak Masalah, Bos Uber Cari COO

CEO Uber, Travis Kalanick, sedang mencari orang yang tepat untuk mengisi kursi Chief Opoerating Officer (COO).

oleh Andina Librianty diperbarui 12 Mar 2017, 08:00 WIB
Travis Kalanick CEO Uber

Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Uber, Travis Kalanick, serius dengan pernyataannya beberapa lalu yaitu membutuhkan bantuan kepemimpinan, setelah serangkaian insiden yang merusak citra perusahaan. Karena itu, ia membuka lowongan Chief Operating Officer (COO) untuk menjadi rekan barunya memimpin Uber.

"Saya pada pagi ini mengatakan kepada tim Uber bahwa kami sedang mencari Chief Operating Officer: seorang rekan yang bisa bekerjasama dengan saya untuk menulis bab selanjutnya dalam perjalanan kita," kata Kalanick dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari Business Insider, Minggu (12/3/2017).

Menurut laporan Recode, Kalanick mengumumkan keputusan tersebut kepada para karyawannya pada Selasa, 7 Maret 2017. Kalanick disebut membutuhkan pemimpin No. 2 di Uber setelah serangkaian krisis yang dialami perusahaan.

Seperti diketahui, lebih dari 200 ribu konsumen Uber pada Januari 2017 menghapus akun mereka. Langkah konsumen itu merupakan bagian dari gerakan #DeleteUber.

Kemudian, Uber melakukan investigasi internal tentang budaya kerja perusahaan setelah mantan engineer, Susan Fowler, mempublikan kisah tentang keberpihakan gender dan pelecehan seksual yang dialaminya di sana.

Tak hanya itu, Uber juga digugat oleh salah satu investornya, Google, karena diduga mencuri kekayaan intelektual dan memiliki rincian program yang didesain untuk menghindari pemerintah.

(Din/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya